Andrea Hirata merupakan novelis terkenal yang telah
banyak berkontribusi untuk sastra Indonesia, dan merupakan novelis yang telah
merevolusi sastra Indonesia, darinya telah lahir berbagai kary - karya yang fenomenal. Yang hampir setiap
novel yang ia buat menjadi novel best seller, sebut saja novel lascar Laskar,
novel ini ditulis dalam waktu enam bulan yang menggambarkan pengalaman masa
kecilnya di Belitung. Ia kemudian menggambarkannya sebagai sebuah ironi tentang
kurangnya akses pendidikan bagi anak-anak di salah satu pulau terkaya di dunia.
Novel ini terjual lima juta eksemplar, dengan edisi bajakan terjual 15 juta
lebih. Novel ini menghasilkan trilogi novel, yakni Sang Pemimpi, Edensor, dan
Maryamah Karpov, selain menjadi novel best sellet novel ini di angakat menjadi
layar lebar. Beberapa novel yang lain:Edensor (2007), Padang Bulan & Cinta
di Dalam Gelas (2010), Sebelas Patriot (2011), Laskar Pelangi Song Book (2012),
Ayah (2015).
Berkat
karya – karya yang di ciptakanyakni Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov ,
Laskar Pelangi (2005), Sang Pemimpi (2006), Edensor (2007), Maryamah Karpov, Padang
Bulan & Cinta di Dalam Gelas (2010), Sebelas Patriot (2011), Laskar Pelangi
Song Book (2012), Ayah (2015). Andrea Hirata merupakan novelis yang berhasil melahirkan
karya – karya, dengan hasil karya – karyany dia mendapatkan berbagai
penghargaan, pemenang BuchAwards Jerman 2013, pemenang Festival Buku New York
2013 (general fiction category), Honorary Doctor of Letters (Hon DLitt) dari
Universitas Warwick 2015
Masa
Kecil
Andrea Hirata terlahir dengan nama Aqil Barraq Badruddin Seman Said Harun (lahir di Gantung, Belitung Timur, Bangka Belitung, 24 Oktober1982; umur 35 tahun) adalah novelis yang telah merevolusi sastra Indonesia. Ia berasal dari Pulau Belitung, provinsi Bangka Belitung. Novel pertamanya adalah Laskar Pelangi yang menghasilkan tiga sekuel. Hirata lahir di Gantung, Belitung. Saat dia masih kecil, orang tuanya mengubah namanya tujuh kali. Mereka akhirnya memberi nama Andrea, yang nama Hirata diberikan oleh ibunya. Dia tumbuh dalam keluarga miskin yang tidak jauh dari tambang timah milik pemerintah, yakni PN Timah
Andrea Hirata terlahir dengan nama Aqil Barraq Badruddin Seman Said Harun (lahir di Gantung, Belitung Timur, Bangka Belitung, 24 Oktober1982; umur 35 tahun) adalah novelis yang telah merevolusi sastra Indonesia. Ia berasal dari Pulau Belitung, provinsi Bangka Belitung. Novel pertamanya adalah Laskar Pelangi yang menghasilkan tiga sekuel. Hirata lahir di Gantung, Belitung. Saat dia masih kecil, orang tuanya mengubah namanya tujuh kali. Mereka akhirnya memberi nama Andrea, yang nama Hirata diberikan oleh ibunya. Dia tumbuh dalam keluarga miskin yang tidak jauh dari tambang timah milik pemerintah, yakni PN Timah
Pendidikan
Hirata
memulai pendidikan tinggi dengan gelar di bidang ekonomi dari Universitas
Indonesia. Meskipun studi mayor yang diambil Andrea adalah ekonomi, ia amat menggemari
sains - fisika, kimia, biologi, astronomi dan sastra. Andrea lebih
mengidentikkan dirinya sebagai seorang akademisidan backpacker. Sedang mengejar
mimpinya yang lain untuk tinggal di Kye Gompa, desa di Himalaya. Setelah
menerima beasiswa dari Uni Eropa, dia mengambil program master di Eropa,
pertama di Universitas Paris, lalu di Universitas Sheffield Hallam di Inggris;
tesis Andrea di bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan dari
universitas tersebut dan ia lulus cum laude. Tesis itu telah diadaptasikan ke
dalam Bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama
yang ditulis oleh orang Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai referensi
ilmiah.
Karya
– karya
Hirata merilis novel Laskar Pelangi
pada tahun 2005. Novel ini ditulis dalam waktu enam bulan berdasarkan
pengalaman masa kecilnya di Belitung. Ia kemudian menggambarkannya sebagai
"sebuah ironi tentang kurangnya akses pendidikan bagi anak-anak di salah
satu pulau terkaya di dunia.". Novel ini terjual lima juta eksemplar,
dengan edisi bajakan terjual 15 juta lebih. Novel ini menghasilkan trilogi
novel, yakni Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov Beberapa karya lainya:
Laskar
Pelangi
adalah
novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada
tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin
yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung yang
penuh dengan keterbatasan.
Sang Pemimpi
Sang Pemimpi
Sang Pemimpi adalah novel kedua dalam
tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang
Pustaka pada Juli 2006. Dalam novel ini, Andrea mengeksplorasi hubungan
persahabatannya dengan dua anak yatim piatu, Arai Ichsanul Mahidin dan Jimbron,
serta kekuatan mimpi yang dapat membawa Andrea dan Arai melanjutkan studi ke
Sorbonne, Paris, Prancis.
Edensor
Berbeda dengan latar cerita dari
Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi, Edensor mengambil latar di luar negeri saat tokoh-tokoh
utamanya, Ikal dan Arai mendapat beasiswa dari Uni Eropa untuk kuliah S2 di
Perancis. Dalam Edensor, Andrea tetap dengan ciri khasnya, menulis kisah ironi
menjadi parodi dan menertawakan kesedihan dengan balutan pandangan intelegensia
tentang culture shock ketika kedua tokoh utama tersebut yang berasal dari
pedalaman Melayu di Pulau Belitong tiba-tiba berada di Paris.
Ayah
Betapa Sabari menyayangi Zorro. Ingin
dia memeluknya sepanjang waktu. Dia terpesona melihat makhluk kecil yang sangat
indah dan seluruh kebaikan yang terpancar darinya. Diciuminya anak itu dari
kepala sampai ke jari-jemari kakinya yang mungil. Kalau malam Sabari susah
susah tidur lantaran membayangkan bermacam rencana yang akan dia lalui dengan
anaknya jika besar nanti.
Penghargaan
10 tahun karir menulisnya, Andrea
Hirata telah menerima 3 penghargaan sastra internasional. Sebelumnya, ia juga
menjadi pemenang pertama Buchaward 2013 di Jerman untuk novelnya 'Die
Regenbogen Truppe' yaitu Laskar Pelangi dalam versi bahasa Jerman yg
diterbitkan oleh Hanser Berlin. Serta pemenang pertama New York Book Festival
2013 kategori general fiction untuk novelnya 'The Rainbow Troops' (Laskar
Pelangi edisi Amerika yang diterbitkan oleh Farrar, Straus and Giroux, New
York).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar