Kamis, 12 April 2018

Biografi dan Profil Andrea Hirata

Andrea Hirata merupakan novelis terkenal yang telah banyak berkontribusi untuk sastra Indonesia, dan merupakan novelis yang telah merevolusi sastra Indonesia, darinya telah lahir berbagai kary -  karya yang fenomenal. Yang hampir setiap novel yang ia buat menjadi novel best seller, sebut saja novel lascar Laskar, novel ini ditulis dalam waktu enam bulan yang menggambarkan pengalaman masa kecilnya di Belitung. Ia kemudian menggambarkannya sebagai sebuah ironi tentang kurangnya akses pendidikan bagi anak-anak di salah satu pulau terkaya di dunia. Novel ini terjual lima juta eksemplar, dengan edisi bajakan terjual 15 juta lebih. Novel ini menghasilkan trilogi novel, yakni Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov, selain menjadi novel best sellet novel ini di angakat menjadi layar lebar. Beberapa novel yang lain:Edensor (2007), Padang Bulan & Cinta di Dalam Gelas (2010), Sebelas Patriot (2011), Laskar Pelangi Song Book (2012), Ayah (2015). 
Biografi Penulis Andrea Hirata

Berkat karya – karya yang di ciptakanyakni Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov , Laskar Pelangi (2005), Sang Pemimpi (2006), Edensor (2007), Maryamah Karpov, Padang Bulan & Cinta di Dalam Gelas (2010), Sebelas Patriot (2011), Laskar Pelangi Song Book (2012), Ayah (2015). Andrea Hirata  merupakan novelis yang berhasil melahirkan karya – karya, dengan hasil karya – karyany dia mendapatkan berbagai penghargaan, pemenang BuchAwards Jerman 2013, pemenang Festival Buku New York 2013 (general fiction category), Honorary Doctor of Letters (Hon DLitt) dari Universitas Warwick 2015

Masa Kecil

Andrea Hirata terlahir dengan nama Aqil Barraq Badruddin Seman Said Harun (lahir di Gantung, Belitung Timur, Bangka Belitung, 24 Oktober1982; umur 35 tahun) adalah novelis yang telah merevolusi sastra Indonesia. Ia berasal dari Pulau Belitung, provinsi Bangka Belitung. Novel pertamanya adalah Laskar Pelangi yang menghasilkan tiga sekuel. Hirata lahir di Gantung, Belitung. Saat dia masih kecil, orang tuanya mengubah namanya tujuh kali. Mereka akhirnya memberi nama Andrea, yang nama Hirata diberikan oleh ibunya. Dia tumbuh dalam keluarga miskin yang tidak jauh dari tambang timah milik pemerintah, yakni PN Timah

Pendidikan

Hirata memulai pendidikan tinggi dengan gelar di bidang ekonomi dari Universitas Indonesia. Meskipun studi mayor yang diambil Andrea adalah ekonomi, ia amat menggemari sains - fisika, kimia, biologi, astronomi dan sastra. Andrea lebih mengidentikkan dirinya sebagai seorang akademisidan backpacker. Sedang mengejar mimpinya yang lain untuk tinggal di Kye Gompa, desa di Himalaya. Setelah menerima beasiswa dari Uni Eropa, dia mengambil program master di Eropa, pertama di Universitas Paris, lalu di Universitas Sheffield Hallam di Inggris; tesis Andrea di bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan dari universitas tersebut dan ia lulus cum laude. Tesis itu telah diadaptasikan ke dalam Bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai referensi ilmiah.

Karya – karya

Hirata merilis novel Laskar Pelangi pada tahun 2005. Novel ini ditulis dalam waktu enam bulan berdasarkan pengalaman masa kecilnya di Belitung. Ia kemudian menggambarkannya sebagai "sebuah ironi tentang kurangnya akses pendidikan bagi anak-anak di salah satu pulau terkaya di dunia.". Novel ini terjual lima juta eksemplar, dengan edisi bajakan terjual 15 juta lebih. Novel ini menghasilkan trilogi novel, yakni Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov Beberapa karya lainya: 

Laskar Pelangi 
adalah novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung yang penuh dengan keterbatasan.

Sang Pemimpi 
Sang Pemimpi adalah novel kedua dalam tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada Juli 2006. Dalam novel ini, Andrea mengeksplorasi hubungan persahabatannya dengan dua anak yatim piatu, Arai Ichsanul Mahidin dan Jimbron, serta kekuatan mimpi yang dapat membawa Andrea dan Arai melanjutkan studi ke Sorbonne, Paris, Prancis.

Edensor 
Berbeda dengan latar cerita dari Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi, Edensor mengambil latar di luar negeri saat tokoh-tokoh utamanya, Ikal dan Arai mendapat beasiswa dari Uni Eropa untuk kuliah S2 di Perancis. Dalam Edensor, Andrea tetap dengan ciri khasnya, menulis kisah ironi menjadi parodi dan menertawakan kesedihan dengan balutan pandangan intelegensia tentang culture shock ketika kedua tokoh utama tersebut yang berasal dari pedalaman Melayu di Pulau Belitong tiba-tiba berada di Paris.

Ayah 
Betapa Sabari menyayangi Zorro. Ingin dia memeluknya sepanjang waktu. Dia terpesona melihat makhluk kecil yang sangat indah dan seluruh kebaikan yang terpancar darinya. Diciuminya anak itu dari kepala sampai ke jari-jemari kakinya yang mungil. Kalau malam Sabari susah susah tidur lantaran membayangkan bermacam rencana yang akan dia lalui dengan anaknya jika besar nanti.

Penghargaan
10 tahun karir menulisnya, Andrea Hirata telah menerima 3 penghargaan sastra internasional. Sebelumnya, ia juga menjadi pemenang pertama Buchaward 2013 di Jerman untuk novelnya 'Die Regenbogen Truppe' yaitu Laskar Pelangi dalam versi bahasa Jerman yg diterbitkan oleh Hanser Berlin. Serta pemenang pertama New York Book Festival 2013 kategori general fiction untuk novelnya 'The Rainbow Troops' (Laskar Pelangi edisi Amerika yang diterbitkan oleh Farrar, Straus and Giroux, New York).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar