Kamis, 05 Juli 2018

Biografi Sori Siregar

Sori Siregar lahir di Medan, 12 November 1939 merupakan seorang penulis yang bernama lengkap Sori Sutan Sirovi Siregar. Setelah lulus di SMA di Medan  dia mengikuti Pendidikan Pegawai Staf Departemen Penerangan Tingkat Atas di Medan. Sori Siregar mulai menulis tahun 1960. Selama 18 tahun, dia hanya menulis cerita pendek, dan baru tahun 1980 mulai menulis novel.

Dia juga banyak menerjemahkan karya sastra asing ke dalam bahasa Indonesia baik novel, cerita pendek maupun drama. Beberapa cerpen terjemahannya dari penulis seperti Jorge Luis Borges, Erskine, Caldwell, John Steinbeck, William Sorayan, Lin Yu Tang dll. Di samping itu, Sori juga penerjemah novel Afrika Selatan, Waiting for the Barbarians, karya J.M.
Selama kiprahnya di dunia sastra, ia pernah mengikuti Konferensi Karyawan Pengarang Seluruh Indonesia (KKPI) di Jakarta (1964), mengikuti Konferensi PEN Club Asia di Taipei (Taiwan), mengikuti Konferensi PEN Club  International ke 37 di Seoul (Korea Selatan), serta tahun 1970/1971 mengikuti International Writing Program di Universitas Iowa, Iowa, Amerika Serikat.

Latar Belakang

Sori Siregar lahir di Medan, 12 November 1939  yang bernama lengkap Sori Sutan Sirovi Siregar. Setelah lulus di SMA di Medan (1959) dia mengikuti Pendidikan Pegawai Staf Departemen Penerangan Tingkat Atas di Medan. Sori Siregar mulai menulis tahun 1960. Selama 18 tahun, dia hanya menulis cerita pendek, dan baru tahun 1980 mulai menulis novel [2]. Dia merupakan adik kandung dari Ridwan Siregar. Menikah dengan Jusni Nasution, pada tanggal 24 Desember 1970. Berdomisili di jalan Kenari, Bintaro, Tangerang Selatan, Banten.

Perjalanan karier

Sori Siregar pernah bekerja di Waspada Taruna, Duta Minggu, RRI Nusantara III Medan (1966-1972), BBC London (1972-1974) , Radio Suara Malaysia, Kuala Lumpur (1975-1978), RRIJakarta (1979-1982), majalah Zaman, majalah Eksekutif, Radio Suara Amerika seksi Indonesia, Washington DC, Amerika Serikat (1982-1985), Matra (1986), Sarinah (1987), Forum Keadilan, Redaktur Penyumbang Majalah SWASEMBADA (untuk RUBRIK PLUS), Jakarta, 1990-1992. Redaktur Pelaksana Majalah FORUM KEADILAN, Jakarta 1992-1995. Dia juga pernah menjabat menjadi Editor paruh waktu Pustaka LP3ES, Jakarta 1997-1999, Kontributor Harian THE JAKARTA POST, Jakarta 1998-2000, Konsultan Redaksi Radio RAMAKO, Jakarta, 1999-2001, Redaktur Senior RADIO 68 H, Jakarta, 2001-2004 dan Biografer, penulis dan editor independen, 2004-saat ini.
Tahun 1970 dia mengikuti konferensi PEN Club Asia di Taipei, Taiwan, dan Konferensi PEN Club Internasional di Seoul, Korea Selatan. Tahun 1970-1971, dia dan Gerson Poyk adalah pengarang Indonesia pertama yang mengikuti International Writing Program di Universitas Iowa, Iowa City, Amerika Serikat. Selain dikenal sebagai penulis, ia juga pernah menjadi staf siaran di RRI Nusantara III Medan (1966-1972), anggota staf BBC London (1972-1974), bekerja di Radio Suara Malaysia, Kuala Lumpur (1975-1978), staf pada RRI stasiun Pusat Jakarta (1979-1982), redaktur majalah Zaman dan Eksekutif, staf pada Radio Suara Amerika Seksi Indonesia di Washington, AS (1982-1985), Konsultan Redaksi Radio RAMAKO, Jakarta (1999-2001), dan Redaktur Senior RADIO 68 H, Jakarta (2001-2004).

Karya-karyanya

Beberapa karya tulis yang pernah di terbitkannya antara lain Dosa Atas Manusia (kumpulan cerpen, 1967), Pemburu dan Harimau (cerita anak, 1972), Senja (kumpulan cerpen, 1979), Di Antara Seribu Warna (kumpulan cerpen, 1980), Susan (novel, 1981), Awal Musim Gugur (novel, 1981), Reuni (novel, 1982), Awal Pendakian (novel, 1985), Penjara (kumpulan cerpen, 1992) dan Titik Temu (kumpulan cerpen, 1996).  Beberapa karyanya juga pernah meraih penghargan, antara lain karya novelnya yang berjudul Wanita Itu Adalah Ibu (1979) menjadi pemenang dalam sayembara mengarang roman yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta 1978. Novelnya, Telepon (1982), mendapat Hadiah Harapan sayembara serupa tahun 1979. DIa juga banyak menerjemahkan karya sastra asing ke dalam bahasa Indonesia, baik novel, cerita pendek, maupun drama. Beberapa cerpen terjemahannya berasal dari penulis seperti Jorge Luis Borges, Erskine, Caldwell, John Steinbeck, William Sorayan, Lin Yu Tang, dll. Ia juga menjadi penerjemah novel Afrika Selatan, Waiting for the Barbarians, karya J.M.Coetzee (pemenang hadiah Nobel) bersama Rayani Sriwidodo pada tahun 1991 dan kumpulan cerita pendek India, Contemporary Indian-English Stories karya Madhusudan Prasad (ed), 1990, keduanya diterbitkan Yayasan Obor, Jakarta. Selama kiprahnya di dunia sastra, ia pernah mengikuti Konferensi Karyawan Pengarang Seluruh Indonesia (KKPI) di Jakarta (1964), mengikuti Konferensi PEN Club Asia di Taipei (Taiwan), mengikuti Konferensi PEN Club  International ke 37 di Seoul (Korea Selatan), serta tahun 1970/1971 mengikuti International Writing Program di Universitas Iowa, Iowa, Amerika Serikat. Ia juga diundang untuk menghadiri pertemuan pengarang ASEAN I di Kuala Lumpur tahun 1977. Setahun kemudian, ia  diundang kembali untuk menghadiri pertemuan Puisi ASEAN di Jakarta. Tahun 1979 ia mengikuti pertemuan Sastrawan Nusantara III di Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar