They Came to Baghdad by Agatha Christie

Mereka Datang ke Baghdad (They Came To Baghdad)

Kapten Crosbie keluar dari bank dengan wajah ceria.Ia baru saja menguangkan selembar cek dan mendapatkan bahwa jumlah uang simpanannya masih sedikit lebih banyak dari yang disangkanya semula. Kapten Crosbie kerap merasa puas terhadap dirinya sendiri. Memang begitulah orangnya. Tubuhnya pendek gemuk, kulit mukanya kemerahan, kumisnya kaku seperti militer. Bila sedang berjalan sikapnya kelihatan pongah. Caranya memakai baju sembarangan dan kegemarannya adalah membaca novel-novel manis. Namanya cukup dikenal di kalangannya. Ia periang, baik hati, masih bujangan lagi. Tak ada yang luar biasa tentang dirinya. Di negeri Timur orangorang semacam Crosbie jumlahnya ribuan. Crosbie muncul di Bank Street jalan yang mendapat namanya karena banyaknya bank yang berlokasi di sana. Keadaan di dalam bank dingin, gelap, dan lembap. Riuhnya suara mesin tik melatarbelakangi suasana. Di luar, di sepanjang Bank Street, panas menyengat. Debu beterbangan. Hiruk pikuk jerit dan teriakan memekakkan telinga. Klakson mobil dan motor dibunyikan tanpa henti. Pekikan para pedagang terdengar riuh rendah, masing-masing berusaha menawarkan jualannya. Percakapan dan debat menggemuruh di sana-sini, bagai gerombolan musuh yang ingin saling membunuh. Dalam kenyataannya, mereka adalah sekelompok sahabat dan kerabat dekat. Laki-laki, remaja, dan anak-anak, tampak menjajakan segala macam barang. Dendeng manis, jeruk, pisang, handuk, sisir, pisau cukur, aneka benda yang ditata di atas talam, dijinjing dan ditawarkan ke sana kemari. Terdengar pula suara menjijikkan orang yang berdahak dan meludah sembarangan, ditingkah seruan sendu lakilaki kurus kering yang menggiring keledai dan kuda, terseok-seok di antara arus motor dan pejalan kaki, ”Balek! Balek!” Waktu menunjukkan pukul sebelas pagi di kota Bagdad. Kapten Crosbie menghentikan seorang anak yang berjalan bergegas-gegas membawa setumpuk koran di tangan.

Baca juga



Ia membeli selembar lalu membelok di sudut Bank Street dan tiba di Rashid Street yang merupakan jalan protokol kota Bagdad, memanjang sekitar empat mil, sejajar dengan Sungai Tigris. Bawah lengan, kemudian meneruskan langkahnya sampai kira-kira seratus yard. Akhirnya ia berbelok ke sebuah lapangan yang luas. Tak berapa jauh dari sana ia mendorong sebuah pintu berpapan nama tembaga kuning, yang membuka ke sebuah kantor. Seorang karyawan muda, rapi dan berkebangsaan Irak meninggalkan mesin tiknya. Sambil tersenyum anak muda itu menyambutnya dengan ucapan selamat datang. ”Selamat pagi, Kapten Crosbie. Dapatkah saya Membantu Anda?” ”Tuan Dakin ada di kamarnya? Baik! Kalau begitu saya langsung ke sana.” Ia melewati sebuah pintu, menaiki anak tangga yang curam dan kotor, lalu mengetuk pintu. Terdengar sahutan, ”Masuk!” Sebuah ruangan berlangit-langit tinggi dengan sedikit perabot. Ada kompor minyak dengan cerek air terjerang di atasnya, lalu sebuah kursi rendah berbantalempuk dengan meja kopi kecil di depannya, dan sebuah meja berukuran lebar yang sudah kusam warnanya.

Detail Buku:

Judul         : They Came To Baghdad
Penulis      :
Agatha Christie
Penerbit     : PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN         : 978 - 979 - 22 - 9376 - 0
Tebal         :
384 hlm

Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “ They Came To Baghdad “, karya terbaru Agatha Christie. Untuk mendownload novel  “  They Came To Baghdad “ karya Agatha Christie silahkan klik di sini.

Terima kasih telah membaca “  They Came To Baghdad “, untuk ebook, buku, novel dan karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini.
Reactions

Posting Komentar

0 Komentar