Sinopsis :
Saat itu adalah hari musim panas yang terik pada
pertengahan Juli 1228 di padang rumput
Mongolia tengah. Pada kebanyakan hari semacam itu, seorang penunggang kuda yang
tengah sendirian biasa mendengar nyanyian burung skylark mengalir dari langit
biru yang jernih dan desis belalang di bawah kaki. Pada kebanyakan hari semacam
itu, hamparan padang rumput ini, yang melandai ke arah sungai dan barisan bebukitan
rendah di baliknya, biasanya kosong, kecuali satu atau dua tenda bundar,
sekawanan domba, dan beberapa kuda yang tertambat. Namun hari ini, suara-suara
lain meneng gelamkan senandung burung skylark dan belalang. Tempat itu diubah
oleh rombongan istana yang berjumlah sangat besar. Kereta-kereta besar beroda
empat mengeluarkan suara gemuruh,
dihela kawanan lembu jantan yang
masing-masing terdiri dari selusin ekor atau lebih; papan-papan berukuran tujuh
meter memikul tenda-tenda dari kain wol dan sutera, beberapa bundar seperti
gaya Mongolia, beberapa persegi; masing-masing merupakan istana berjalan bagi
seorang pangeran dan rombongannya. Komandan-komandan yang mengenakan baju zirah
dari lempengan-lempengan baja yang tumpang tindih meneriakkan salam. Keluarga - keluarga yang
sebagian besar anggotanya menunggang kuda dan unta sementara kaum wanita tuanya
berkendara di dalam kereta beroda duamenyertai kawanan domba, kambing, unta,
dan kuda: semuanya menyebar perlahan di padang rumput sampai mereka memenuhi
bebukitan dalam jumlah ribuan, dan menuju hilir, ke arah selatan sejauh
beberapa kilometer, ke tepi sebuah sungai yang lebar dan dangkal.
Baca juga
- Hunger Makes Me a Modern Girl by Carrie Brownstein
- I Am Malala: The Girl Who Stood Up for Education and WasShot by the Taliban
- Journalism and The Novel by Doug Underwood
Dari atas unta yang mengerang dan gerobak
yang ditarik kuda, budak-budak Muslim dan China menurunkan kisi-kisi dinding
dan gulungan-gulungan kain wol yang dibutuhkan untuk mendirikan tenda-tenda
berukuran kecil. Para pengawal dengan jubah yang diberi bantalan pelindung dan
helm kulit mengawasi dari atas kuda, busur pendek dan selusin jenis panah yang
berbeda tersampir di pinggang mereka. Para penggembala, mengenakan baju deel lilit
sepanjang pergelangan mata kaki, menyembelih domba dalam jumlah banyak untuk
pesta yang akan diselenggarakan. Anak-anak mengumpulkan kotoran hewan kering
untuk bahan bakar dan menyusunnya dalam tumpukan-tumpukan, sementara di dalam
tenda-tenda yang penuh asap, terbebas dari lalat-lalat yang terus menggangu di
padang rumput di luar, para wanita mengocok susu fermentasi dalam
kantong-kantong kulit untuk membuat bir susu dan brandy susu. Sudah pernah ada
beberapa pertemuan dalam ukuran seperti ini sebelumnya, namun tidak pernah sepenting
ini.
Detail Buku:
Judul : GENGHI S KHAN
Penulis : John Man
Penulis : John Man
Penerbit : PT Pustaka Alvabet
ISBN : 978-602-9193-71-8
Tebal : 432 hlm
ISBN : 978-602-9193-71-8
Tebal : 432 hlm
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “ Genghi S Khan “,
karya terbaru John Man. Untuk mendownload novel “
Genghi S Khan “ karya John Man silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca “
Genghi S Khan “, untuk ebook, buku, novel dan karya menarik yang
lainnya, silahkan kunjungi di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar