Cewek paling jutek.
Kata-kata itu bergema di hatiku saat menyaksikan cewek itu dari kejauhan.
Wajahnya nyaris tanpa ekspresi, dengan tatapan mata tajam dan dagu terangkat
tinggi. Beberapa cewek berbisik-bisik sambil memandanginya, jelas-jelas sedang
bergosip tentang dirinya. Satu lirikan dari si cewek jutek cukup untuk membungkam
cewek-cewek malang itu dan membuat mereka kabur terbirit-birit. Amat sangat
menarik. Sejak kapan aku tidak bisa melepaskan mataku darinya? Sekarang aku bagaikan
seorang stalker, penguntit yang terus-menerus membayanginya setiap hari.
Menyaksikan ketegaran yang disuguhkannya pada dunia. Menyaksikannya melepas
topeng itu, menampakkan seorang remaja biasa yang takut menghadapi begitu
banyak orang yang menertawakannya diam-diam di balik punggungnya.
Menyaksikannya menanggung beban keluarga, sementara yang bersangkutan sama
sekali tidak menyadarinya. Menyaksikan sisi
manusianya yang letih dan lemah, sementara orang-orang lain mengiranya tak terkalahkan.
Dan merasa dia luar biasa cantik karenanya. Poster drama itu bagai menyindirku.
Poster drama terbaru yang akan dipentaskan oleh Klub Drama. Phantom of the
Opera. Ya ampun! Kenapa Kepala Sekolah bisa menyetujui pementasan itu? Sudah
belasan tahun sejak drama itu terakhir dipentaskan. Katanya drama itu dikutuk. Kutukan
Hantu Opera. Jika drama itu dipentaskan, ada orang-orang yang mati.
Baca juga
- Bangku Itu Kosong Dua by Anjar Anastasia
- Bleeding Love by Ally Jane
- Cinta Akhir Pekan by Dadan Erlangga
Bukannya aku tidak mendapatkan keuntungan dari pementasan ini. Jika semuanya berjalan dengan baik, pementasan drama Phantom of the Opera akan menjadi saat yang paling baik untuk melaksanakan semua rencanaku. Rencana kami. Kutukan Hantu Opera akan menjadi jalan keluar bagi semuanya. Namun, aku tidak menduga perkembangannya akan jadi begini. Poster-poster itu
bagaikan menertawakanku. Aku bagaikan Phantom yang terus membayang-bayangi Christine,
Phantom yang jatuh cinta dengan kecantikan Christine, namun semua perasaan ini
tak mungkin bisa diucapkan. Karena aku yang sesungguhnya buruk luar biasa, dan
dia akan membenciku saat mengetahui siapakah aku yang sebenarnya. Bolehkah aku
mencintainya? Meski pada akhirnya aku akan menyakitinya? LAGI-LAGI, saat aku
lewat, aku merasa ada yang bisikbisik. Mungkin ini hanya rasa ge-er-ku saja atau
istilah yang sedang beken saat ini: over-thinking. Bisa jadi mereka memang
berbisik-bisik, tapi mereka membisikkan hal-hal baik
tentang diriku. Atau barangkali mereka berbisik-bisik tentang teman-teman
mereka, dan kebetulan mata mereka mengarah padaku karena…
Detail Buku:
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978 - 602 - 03 - 0558 - 5
Tebal : 376 hlm
ISBN : 978 - 602 - 03 - 0558 - 5
Tebal : 376 hlm
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “ Kutukan Hantu Opera
“, karya terbaru Lexie Xu. Untuk mendownload novel “
Kutukan Hantu Opera “ karya Lexie Xu silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca “
Kutukan Hantu Opera “, untuk ebook, buku, novel dan karya menarik yang
lainnya, silahkan kunjungi di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar