BAGIKU, masa-masa
paling indah di SMA adalah masa-masa MOS. Yah, aku tahu, banyak yang bilang
masa-masa MOS adalah neraka masa ABG. Tapi sori-sori saja, itu sama sekali
tidak berlaku untukku. Lihat saja MOS tahun lalu, hasilnya betul-betul gemilang.
Pada hari pertama, aku muncul sebagai anak baru yang berdiri malu-malu di pojok
ruangan saat semua orang saling bertegur sapa dan ketawa-ketiwi dengan sok
akrab. Namun saat MOS selesai, aku sudah naik pangkat jadi cewek paling popular
dan paling diincar di seluruh sekolah. Hingga saat ini, reputasi itu belum
pernah tergoyahkan! Oke, sebenarnya reputasi itu pernah sekali nyaris hancur
lantaran seorang cowok brengsek yang mengajakku pacaran bukan karena dia naksir
padaku, melainkan gara-gara taruhan iseng.
Brengsek banget
nggak sih? Tapi sudahlah, kejadian itu sudah lama berlalu sudah setengah tahun
lebih, kalau tidak salah dan kini cowok brengsek itu sudah menjadi salah satu
teman dekatku pula. Bukan berarti aku
melupakan sakit hatiku ini. Asal tahu saja, Hanny Pelangi tidak gampang
melupakan, tahu? Yang jelas, saat ini aku sedang menikmati masa-masa SMA penuh
gelora, dengan aku sendiri yang menjadi tokoh utamanya. Dan saat ini,
sepertinya peranku di SMA Persada Internasional bakalan lebih menonjol lagi.
Liburan panjang belum lagi berakhir, tapi aku sudah mendapat panggilan dari
sekolah untuk mengikuti rapat panitia MOS. Ini berarti aku bakalan jadi
pengurus MOS! Tadinya aku tidak tega juga mengucapkan selamat tinggal pada Jenny.
Baca juga
- Long Walk to Freedom by Nelson Mandela
- Mom & Me & Mom by Maya Angelou
- My Life with Bob: Flawed Heroine Keeps Book of Books, PlotEnsues by Pamela Paul
Habis, sohibku itu
seharusnya sedang be-rendezvous dengan orangtuanya yang lebih sering tinggal di
Singapura akibat pekerjaan mereka. Namun seperti biasa, orangtua Jenny adalah
tipe orangtua yang gila kerja. Akibatnya, Jenny lebih sering sendirian atau lebih tepatnya lagi, berduaan denganku ketimbang menghabiskan waktu dengan orangtuanya.
Bagiku, itu hal yang bagus karena aku benci dikekang orangtua, namun Jenny
sangat kecewa karena dia sudah kangen sekali pada orangtuanya. Yeah, jangan
bandingkan aku dengan Jenny. Jenny itu anak baik, sedangkan aku anak murtad ”Jadi
pengurus MOS?” Jenny yang kuper banget dan tidak mengerti daya tarik kekuasaan
cuma mengerutkan alis waktu kuceritakan padanya soal aku diundang jadi pengurus
MOS.
Detail Buku:
Judul : Pengurus Mos Harus Mati
Penulis : Lexie Xu
Penulis : Lexie Xu
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978 – 602 – 03 – 1294 – 1
Tebal : 504 hlm
ISBN : 978 – 602 – 03 – 1294 – 1
Tebal : 504 hlm
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “ Pengurus Mos Harus
Mati “, karya terbaru Lexie Xu . Untuk mendownload novel “ Pengurus Mos Harus Mati “ karya Lexie
Xu silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca “ Pengurus Mos Harus Mati “, untuk ebook,
buku, novel dan karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar