Kota Makkah melambaikan salam perpisahan kepada tamu tamunya. Mereka berasal dari
berbagai suku dan kabilah yang berbondong-bondong datang ke kota ini untuk menyaksikan
Festival ‘Ukâzh2. Pada festival ini setiap suku dan kabilah mempertontonkan kemampuan penyairnya masing-masing dalam
bersyair. Demikian juga antusiasme suku Quraisy yang menunjukkan kebolehan para
pemudanya yang hebat dalam bergulat. Namun, ada pula orang-orang yang terpesona
pada kota agung ini sehingga enggan meninggalkannya dan memilih untuk menetap
di sana. Dan, di antara mereka, ada seorang laki-laki tua yang berjalan dengan
susah payah. Dia melangkahkan kakinya menuju Dârun Nadwah untuk berkumpul
dengan sahabat-sahabat lamanya dan berbincang bersama mereka tentang masa lalu,
dari sore hingga berganti malam. Ketika berjalan, laki-laki tua itu berjumpa dengan seorang pemuda dari
kalangan Arab badui. Pemuda tersebut tampak sedang menggembalakan
kambing-kambing milik seorang pemuka suku Quraisy. Pemuda tersebut bertanya
kepadanya, “Apakah engkau sudah tahu tentang sebuah berita besar, Saudaraku?” Laki-laki
tua itu menjawab, “Berita apakah itu, Nak?” “Berita tentang si Kidal,” jawab
sang pemuda. “Oh, si Kidal yang engkau maksud itu pemuda yang sering bergulat
di ‘Ukâzh?” “Betul!” “Oh, ada apakah gerangan dengan dirinya?” tanya lakilaki tua
itu. Sang pemuda menjawab, “Sesungguhnya dia telah memeluk Islam dan menjadi
pengikut Muhammad. ” Seketika laki-laki tua itu terkejut sekaligus terkagum- kagum. kemudian,
dia berkata dengan pancaran wajah yang penuh makna, “Demi kebenaran,
sesungguhnya dia akan meluaskan kebaikan atau melapangkan keburukan bagi
mereka.
Baca juga
- 150 Kisah Abu Bakar Al-Shiddiq by Ahmad 'Abdul 'AlAl-Thahthawi
- 150 Kisah Ali ibn Abi Thalib by Ahmad 'Abdul 'AlAl-Thahthawi
- 150 Kisah Umar Ibn Al-Khaththab by Ahmad 'Abdul 'AlAl-Thahthawi
” Siapakah si Kidal yang kerap bergulat di Pasar ‘Ukâzh itu? Tiada lain
dia adalah ‘Umar ibn Al-Khaththab r.a. Adapun kabar yang disampaikan oleh
pemuda badui tadi datang bagaikan semburat fajar saat gulitanya pagi hari dan
cahaya yang membuat siang terang benderang. Sejak itu, tak ada lagi sebutan si
Pegulat Kidal bagi ‘Umar ibn Al-Khaththab ibn Nufail ibn ‘Abdul ‘Uzza dari Bani
‘Adi. Dia tak lagi meneruskan kegemarannya mencari lawan tanding yang kuat di
Pasar ‘Ukâzh untuk bergulat dengan dirinya. Dia telah berubah menjadi ‘Umar
Al-Faruq3, sosok yang menjadi pembeda dan pemisah antara kebenaran dan
kebatilan di seluruh Jazirah Arab hingga meluas ke seluruh penjuru bumi. Kelak, dia menjadi pemimpin
dengan keadilan, keimanan, cinta kasih, dan petunjuk yang pengaruhnya meliputi penjuru
bumi. Dia pun menjadi guru yang mengantarkan manusia pada kecerdasan sesungguhnya.
Dia menjadi guru yang ketika itulah dunia tunduk di bawah kedua kakinya.
Detail Buku:
Penulis : Khalid Muhammad Khalid
Penerbit : PT Mizan Pustaka
ISBN : 978-602-1337-15-8
Tebal : -
ISBN : 978-602-1337-15-8
Tebal : -
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam
novel “ ‘Umar Ibn Al-Khaththab “, karya terbaru Khalid Muhammad Khalid. Untuk mendownload novel “ ‘Umar Ibn Al-Khaththab “ karya Khalid Muhammad Khalid silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca
“ ‘Umar Ibn Al-Khaththab “, untuk ebook,
buku, novel dan karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar