Faktanya adalah, sulit membuat
Oliver bernapas sendiri memang tidak mudah, tapi mampu
bernapas sendiri adalah hal yang sangat penting demi kelangsungan hidup kita.
Dan, selama beberapa waktu Oliver tergolek di kasur sambil tersengal-sengal,
terombang-ambing antara dunia ini dan dunia lain keseimbangannya
lebih memihak dunia yang disebut belakangan. Nah, seandainya saat itu Oliver
dikelilingi oleh nenek yang perhatian, bibi yang cemas, perawat berpengalaman,
dan dokter mahabijaksana, dia pasti akan segera tewas. Namun, karena tak ada
siapa-siapa kecuali seorang wanita tua miskin yang agak linglung karena
kebanyakan bir serta seorang ahli bedah desa yang mengerjakan hal-hal semacam
itu berdasarkan kontrak, Oliver dan alam pun bertarung habis-habisan. Hasilnya,
setelah sejumlah pergumulan, Oliver pun bernapas, bersin, dan berlanjut dengan
menangis lantang sekali selama tiga seperempat menit. Tangisan itu merupakan
pengumuman bagi para penghuni rumah sosial mengenai beban baru yang ditimpakan
pada desa tersebut.
Baca juga
Saat Oliver menunjukkan bukti
kehidupannya, selimut kain perca yang dilemparkan asal-asalan ke atas tempat
tidur besi pun berdesir. Wajah pucat seorang wanita muda terangkat lemah dari
bantal. Dia mengucapkan kata-kata yang tak sempurna dengan suara lirih, “Biar
kulihat anak itu, lalu mati.” Sang ahli bedah tengah duduk menghadap perapian,
silih berganti menghangatkan dan menggosok-gosok telapak tangannya. Saat sang
wanita muda berbicara, dia pun bangkit. Sambil menghampiri kepala tempat tidur,
dia berkata dengan teramat ramah, hal yang tak terduga darinya. “Oh, kau tidak
boleh bicara tentang kematian. Belum saatnya.” “Tentu tidak! Tuhan, berkatilah
jiwanya …,” timpal sang perawat sambil buru-buru memasukkan botol kaca hijau ke
sakunya. Isi botol ini sedari tadi dicicipinya di pojok dengan ekspresi puas
yang kentara sekali. “Tuhan, berkatilah jiwanya. Saat dia sudah hidup selama
saya, Tuan, dan punya tiga belas anak, dan semuanya meninggal kecuali dua orang
yang tinggal di rumah sosial bersama saya, dia pasti tahu sebaiknya tidak
berbuat begitu.
Detail Buku:
Penerbit :
PT Bentang Pustaka
ISBN : 978-979-1227-59 -9
Tebal : 578 hlm
ISBN : 978-979-1227-59 -9
Tebal : 578 hlm
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel
“ Oliver Twist “, karya terbaru Charles Dickens. Untuk
mendownload novel “ Oliver Twist “ karya Charles Dickens silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca “ Oliver Twist “, untuk ebook, buku, novel dan
karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar