Bagus Dharnawan
Perang Irak by Bagus Dharmawan
Letnan Dua Fred Pokorney
spontan mengucapkan itu kepada sahabatnya, Letnan Satu James Ben Reid. Kedua
perwira muda itu terkejut. Mereka baru saja menyimak radio batalion yang
memberi kabar perubahan strategi secara mendadak. Rencana mem-bypass Kota
Nasiriyah harus dibuang jauh. Sebagai gantinya, mereka harus menerobos masuk ke
dalam kota untuk menguasai dua jembatan penting. Pokorney adalah perwira
observer depan artileri. Reid adalah komandan peleton senjata di Kompi C,
Batalion 1-Resimen 2. Keduanya tergabung dalam Satgas Tarawa Korps Marinir
Amerika yang bertugas mengamankan jembatan-jembatan penting di Irak selatan
untuk memberi ruang manuver bagi tentara Marinir yang menuju Baghdad. Sebagai
catatan: peleton senjata dapat disebut sebagai otot utama kompi infanteri
Marinir dan biasanya dipimpin oleh seorang perwira letnan satu dan sersan
senjata, karena besarnya jumlah personel dan bervariasinya persenjataan dalam
peleton ini. Satu peleton senjata terdiri atas seksi mortir 60 mm mencakup 10
personel dan tiga mortir 60 mm; seksi serbu dengan 13 personel dan enam senjata
panggul peluncur roket multiguna; dan seksi senapan mesin medium dengan 22
personel dan enam senapan mesin M240 kaliber 7,62 mm.
Observer artileri depan
merupakan salah satu penentu keberhasilan kompi infanteri.
Baca juga
Kota ini dilalui oleh jalur rel
kereta api, jalan raya besar, dan dua aliran sungai besar. Di dua aliran sungai
itu terdapat dua jembatan, yakni jembatan Sungai Eufrat dan jembatan Kanal Saddam.
edua jembatan itu menghubungkan jalan raya yang melewati kawasan padat penduduk
di Nasiriyah. Karenanya, ada risiko bahwa dalam menguasai kedua jembatan itu
akan terjadi pertempuran perkotaan yang sengit. Komando MEF (Marine Expeditionary
Force) I—komando tertinggi Marinir yang membawahi Divisi Marinir ke-1 dan
Brigade Ekspedisioner Marinir 2/Satgas Tarawa dalam invasi ke Irak—menyebut
jalur bahaya tersebut sebagai “Ambush Alley”. Dengan menguasai kedua jembatan penting
itu dan mengamankan jalur jalan raya yang menghubungkannya, tentara Divisi
Marinir ke-1 dapat melintasi Highway 8 menuju bagian timur Nasiriyah melewati
Ambush Alley dan dua jembatan, kemudian menyeberangi Kanal Saddam dan berbelok ke
barat menuju Highway 7 yang mengarah ke Kut.
Detail Buku:
Penerbit :
PT Bhuana Ilmu Populer
ISBN : 978-602-249-257-3
Tebal : -
ISBN : 978-602-249-257-3
Tebal : -
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam
novel “ Perang Irak “, karya terbaru Bagus
Dharmawan. Untuk mendownload novel “
Perang Irak “ karya Bagus
Dharmawan silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca
“ Perang Irak “, untuk ebook, buku,
novel dan karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini.
Posting Komentar
0 Komentar