Minggu, 09 September 2018

Perang Irak by Bagus Dharmawan

Perang Irak by Bagus Dharnawan pdf

Letnan Dua Fred Pokorney spontan mengucapkan itu kepada sahabatnya, Letnan Satu James Ben Reid. Kedua perwira muda itu terkejut. Mereka baru saja menyimak radio batalion yang memberi kabar perubahan strategi secara mendadak. Rencana mem-bypass Kota Nasiriyah harus dibuang jauh. Sebagai gantinya, mereka harus menerobos masuk ke dalam kota untuk menguasai dua jembatan penting. Pokorney adalah perwira observer depan artileri. Reid adalah komandan peleton senjata di Kompi C, Batalion 1-Resimen 2. Keduanya tergabung dalam Satgas Tarawa Korps Marinir Amerika yang bertugas mengamankan jembatan-jembatan penting di Irak selatan untuk memberi ruang manuver bagi tentara Marinir yang menuju Baghdad. Sebagai catatan: peleton senjata dapat disebut sebagai otot utama kompi infanteri Marinir dan biasanya dipimpin oleh seorang perwira letnan satu dan sersan senjata, karena besarnya jumlah personel dan bervariasinya persenjataan dalam peleton ini. Satu peleton senjata terdiri atas seksi mortir 60 mm mencakup 10 personel dan tiga mortir 60 mm; seksi serbu dengan 13 personel dan enam senjata panggul peluncur roket multiguna; dan seksi senapan mesin medium dengan 22 personel dan enam senapan mesin M240 kaliber 7,62 mm.
Observer artileri depan merupakan salah satu penentu keberhasilan kompi infanteri.

Baca juga


Kota ini dilalui oleh jalur rel kereta api, jalan raya besar, dan dua aliran sungai besar. Di dua aliran sungai itu terdapat dua jembatan, yakni jembatan Sungai Eufrat dan jembatan Kanal Saddam. edua jembatan itu menghubungkan jalan raya yang melewati kawasan padat penduduk di Nasiriyah. Karenanya, ada risiko bahwa dalam menguasai kedua jembatan itu akan terjadi pertempuran perkotaan yang sengit. Komando MEF (Marine Expeditionary Force) I—komando tertinggi Marinir yang membawahi Divisi Marinir ke-1 dan Brigade Ekspedisioner Marinir 2/Satgas Tarawa dalam invasi ke Irak—menyebut jalur bahaya tersebut sebagai “Ambush Alley”. Dengan menguasai kedua jembatan penting itu dan mengamankan jalur jalan raya yang menghubungkannya, tentara Divisi Marinir ke-1 dapat melintasi Highway 8 menuju bagian timur Nasiriyah melewati Ambush Alley dan dua jembatan, kemudian menyeberangi Kanal Saddam dan berbelok ke barat menuju Highway 7 yang mengarah ke Kut.

Detail Buku:

Judul         : Perang Irak
Penulis      :
Bagus Dharmawan
Penerbit     : PT Bhuana Ilmu Populer
ISBN         : 978-602-249-257-3
Tebal         :
-

Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “ Perang Irak “, karya terbaru Bagus Dharmawan. Untuk mendownload novel  “  Perang Irak “ karya Bagus Dharmawan silahkan klik di sini.

Terima kasih telah membaca “  Perang Irak “, untuk ebook, buku, novel dan karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar