Pada suatu pagi
hari Jumat, jam 06.13, Lucy Angkatell membuka matanya yang biru dan besar
lebar-lebar, menyambut satu lagi hari baru. Sebagaimana biasa, ia langsung sadar
sepenuhnya, dan segera mulai memikirkan halhal yang diciptakan oleh pikirannya
yang luar biasa aktif. Ia merasa sangat
memerlukan tukar pikiran dan percakapan, dan untuk itu dipilihnya saudara sepupunya
yang masih muda, Midge Hardcastle. Gadis itu baru semalam tiba di The Hollow.
Lady Angkatell cepat-cepat turun dari tempat tidur, mengenakan kimono, lalu
pergi ke kamar Midge. Lady Angkatell memiliki jalan pikiran yang cepat dan
membingungkan, dan sudah menjadi kebiasaannya untuk menciptakan
percakapan-percakapan dalam pikirannya sendiri. Hal itu pun dilakukannya saat
itu, dan daya khayalnya yang subur menciptakan jawaban- jawaban dari Midge. Percakapan dalam
angan-angannya itu sedang berlangsung dengan hangat-hangatnya waktu Lady
Angkatell membuka pintu kamar Midge. ”...Jadi, Sayang, kau terpaksa harus
membenarkan bahwa pertemuan
akhir pekan ini benar-benar akan menimbulkan kesulitan-kesulitan!” ”Eh? Apa?”
gumam Midge sambil menguap. Ia terkejut karena dibangunkan dengan mendadak dari
tidurnya yang nyenyak dan nyaman. Lady Angkatell langsung berjalan ke jendela,
dan dengan gerakan cepat, membuka semua jendela dan kerai. Sinar fajar yang
masih pucat di bulan September itu pun masuk ke kamar. ”Burung-burung itu!”
katanya, sambil memandang ke luar dengan perasaan senang. ”Alangkah manisnya.” ”Apa?”
”Yah, pokoknya cuaca tidak akan menyulitkan. Agaknya cuaca telah menyesuaikan diri dengan baik.
Itu bagus. Sebab, kalau beberapa orang yang memiliki kepribadian yang sangat
berbeda-beda terkurung di dalam rumah, aku yakin kau sependapat denganku bahwa
itu akan sepuluh kali lebih menyusahkan.
Baca juga
- Hunger Makes Me a Modern Girl by Carrie Brownstein
- I Am Malala: The Girl Who Stood Up for Education and WasShot by the Taliban
- Journalism and The Novel by Doug Underwood
Mungkin kita bisa mengadakan
beberapa permainan, tapi mungkin hasilnya akan sama seperti tahun lalu. Rasanya
aku tak dapat memaafkan diriku sendiri mengenai Gerda yang malang. Setelah
peristiwa itu, kukatakan pada Henry bahwa aku memang kurang berpikir panjang.
Tapi, yah, kita tentu harus mengundang dia juga, sebab tak mungkin kita bisa
mengundang John tanpa mengundang Gerda. Itulah susahnya. Yang paling
menyulitkan adalah karena dia begitu baik. Kadang-kadang rasanya aneh sekali, bahwa
seseorang sebaik Gerda sama sekali tidak memiliki kecerdasan. Kalau memang itu
yang disebut ‘kompensasi’, kurasa itu sama sekali tak adil.” ”Apa sih yang
kaubicarakan, Lucy?”
”Tentang
pertemuan akhir pekan yang akan dating ini, Sayang. Tentang orang-orang yang
akan datang besok. Semalaman aku memikirkannya, dan aku amat terganggu. Jadi
aku akan merasa amat lega kalau bisa membicarakannya denganmu, Midge. Kau
selalu berpikiran sehat dan praktis.”
Detail Buku:
Judul : The Hollow (Rumah Gema)
Penulis : Agatha Christie
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978 – 979 – 22 – 8261 – 0
Tebal : 368 hlm
ISBN : 978 – 979 – 22 – 8261 – 0
Tebal : 368 hlm
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam
novel “ The Hollow “, karya terbaru Agatha
Christie. Untuk mendownload novel “ The
Hollow “ karya Agatha
Christie silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca
“ The Hollow “, untuk ebook, buku, novel
dan karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar