Novel yang di awali dengan drama cinta
antara Mif dan Fauzia Kisah cinta antara Mif dan Fauzia yang diceritakan
didepan seolah sebuah gerbang untuk menelusuri sejarah panjang nan rumit
tentang masyarakat Tegal Centong, khususnya dalam hal beragama. Dan yang tak
kalah menarik adalah kisah persahabatan Moek dan Is, tokoh yang mengambil peran
penting dalam perkembangan agama Islam di tegal centong, sekaligus ayah dari
Fauzia dan Mif.
Baca juga :
- 150 Kisah Aliibn Abi Thalib by Ahmad 'Abdul 'Al Al-Thahthawi
- 150 KisahUmar Ibn Al-Khaththab by Ahmad 'Abdul 'Al Al-Thahthawi
- 150 KisahUstman Ibn Affan by Ahmad 'Abdul 'Al Al-Thahthawi
Fauzia dan Mif bertemu pertama kali di
dalam bus menuju Surabaya. Sama-sama tinggal di Tegal Centong, tidak membuat
Fauzia langsung mengenali Mif. Fauzia baru mengingat Mif setelah dia
mengenalkan nama dan alamatnya, juga identitasnya sebagai anak utara. Dari sana
obrolan mulai mengalir hingga mereka bertukar alamat surel. Perkenalan mereka
berlanjut ketika Mif mengirimkan surel yang meminta pendapat Fauzia tentang
esai yang ditulisnya. Tanpa meminta persetujuan, Fauzia mengirimkan esai itu ke
sebuah surat kabar dan akhirnya dimuat. Singkat cerita hubungan mereka
berlanjut menjadi hubungan asmara hingga keduanya memutuskan untuk menikah dan
harus meminta restu kepada orang tua masing-masing. Dari sanalah cerita
sesungguhnya dimulai.
Detail Buku:
Judul: Kambing dan Hujan
Penulis: Mahfud Ikhwan
Penerbit: Bentang Pustaka,
2016
ISBN: 9786022910275
Bahasa: Indonesia
Jumlah halaman: 330 halaman
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “ Kambing dan Hujan
“, karya terbaru Mahfud Ikhwan. Untuk mendownload novel “ Kambing dan Hujan “ karya Mahfud
Ikhwan silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca “ Kambing dan Hujan “, untuk ebook, buku,
novel dan karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar