Rabu, 15 Agustus 2018

Milea: Suara Dari Dilan by Pidi Baiq

Milea: Suara Dari Dilan by Pidi Baiq

Langsung saja. Namaku Dilan, jenis kelamin laki-laki, bernapas menggunakan paru-paru, sama seperti seeker paus. Pada 1977, kira-kira waktu masih umur 5 tahun, pernah ingin jadi macan, tapi itu gak mungkin kata nenekku. Nenek tersenyum, sedangkan aku kecewa. Aku lahir di Bandung, dari seorang ibu yang oleh anaknya dipanggil Bunda, kecuali kalau akunya sedang mau minta uang, aku memanggilnya "Bundahara" (se­perti yang sudah Lia ceritakan di dalam buku itu). Tapi, aku pernah sekali memanggilnya Sari Bunda, yaitu pada kasus di saat aku ingin makan. Asal tahu saja, ibuku, Si Bunda itu adalah Pujake­suma, tetapi bukan bunga, melainkan akronim dari Putri Jawa Kelahiran Sumatra karena dia lahir di Aceh, tepatnya di Kota Sigli, ibu kota Kabupaten Pidie. Dia alumnus IKIP Bandung, Jurusan Sastra dan Bahasa. Waktu aku duduk di kelas 5 SD, Ayah membeli ru­mah di kompleks perumahan Riung Bandung, sebagai salah satu fasilitas untuk membangun rumah tangga yang sakinah dan mawadah di bawah iringan lagu-lagu Rolling Stones kesukaan Si Bunda, dan suara gelak tawa dari kawan-kawan masa kuliahnya kalau mereka sedang pada ngumpul di rumah sambil menikmati Teri Tokok khas Aceh gratis. 

Baca juga


Si Bunda tidak bisa ikut Ayah yang harus tinggal di rumah dinasnya di Karawang karena harus ngajar di salah satu SMA yang ada di Bandung. Melalui semua itu, kami hanya bisa bertemu Ayah kalau Ayah pulang ke Bandung, yaitu setiap dia bebas tugas atau karena ambil cuti. Awalnya, Si Bunda hanya guru biasa yang mengajar bahasa Indonesia. Entah bagaimana, pada 1989, dia naik jabatan menjadi seorang kepala sekolah di salah satu SMA yang ada di Bandung. Mengenai soal ini, ada yang harus aku syukuri, yaitu: Si Bunda bukan kepala sekolah di SMA-ku. Sebab kalau, iya, pernah aku bayangkan kalau aku bolos, aku akan dimarah dua kali, ya, di sekolah, ya, di rumah. pai membahasnya banyak-banyak, biar buku ini tidak melenceng menjadi buku biografi Si Bunda. Apalagi Lia sudah bercerita cukup banyak tentang Si Bunda di dalam buku "Dilan, dia adalah Dilanku". Pokoknya, Bunda adalah sumber kenyamananku. Dia memanggil kami dengan menyebut kami: "Anak Bunda", dan dia menganggap itu sebagai suatu penghormatan untuk dia menjadi bisa bilang: "Anak Bunda, mari bantu Bunda membersihkan kamar mandi."

Detail Buku:

Judul         : Milea (SuaraDari Dilan)
Penulis      : Pidi Baiq
Penerbit     : -
ISBN         : -
Tebal         :
-

Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “ Milea (Suara Dari Dilan) “, karya terbaru Pidi Baiq. Untuk mendownload novel  “  Milea (Suara Dari Dilan) “ karya Pidi Baiq silahkan klik di sini.

Terima kasih telah membaca “  Milea (Suara Dari Dilan) “, untuk ebook, buku, novel dan karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar