Thalita menanggalkan pakaiannya
dan berjalan ke bawah shower. Tangannya meraba keran shower, dan membukanya
hingga maksimal. “Adooooowwwwww!!!” jerit Thalita sekuat tenaga begitu air
shower mengguyur tubuhnya. Dingin kayak es! Ini pasti diimpor dari Kutub Utara!
gerutunya dalam hati. “Tha? Kamu kenapa?” Thalita mendengar suara mamanya di
balik pintu, tapi dia nggak sanggup menjawab karena masih menggigil kedinginan.
“Oh iyaa… Mama lupa bilang water heater-nya lagi rusak, jadi terpaksa pagi ini
kamu mandi air dingin ya! Lumayan, biar seger, kan?” Walaupun dibatasi pintu,
Thalita bisa membayangkan seulas senyum yang mengembang di bibir mamanya. “Huh!
Seger apanya? Bikin aku jadi es lilin sih iya!” Thalita mengomel
panjang-pendek. Tangannya cepat-cepat menutup keran shower yang masih
memuntahkan air dingin. Ia lalu meraih handuk, dan dengan cepat membungkus
tubuhnya. Pilihan untuk meneruskan mandi jelas sama dengan cari mati. Tapi
bayangan bahwa ia harus nggak mandi di hari pertamanya jadi murid SMA membuat
Thalita bergidik.
Baca juga
- Melati Dalam Kegelapan by Sidik Nugroho
- Melbourne (Wedding) Marathon by Almira Bastari
- Misteri Dian yang Padam by S. Mara GD
Dan tatapannya pada Andra…
Thalita sampai mengkeret melihatnya! Mungkin kalau Papa punya kemampuan seperti
Sylar di serial Heroes, yaitu bisa menggerakkan benda dengan hanya menatapnya,
Andra pasti bukan hanya sudah melayang-layang di udara sekarang, tapi pasti
juga sudah dilemparkan ke seberang jalan sana! “Pa…,” Thalita berusaha membujuk
papanya. Hari sudah malam, dan ia nggak ingin para tetangga berhamburan keluar
dari rumah masing-masing karena mendengar ada ribut-ribut. “Papa bilang masuk
ke dalam rumah! Sekarang!” kali ini Papa mendesis berbahaya. Thalita nggak
berkutik, mau nggak mau ia menuruti perintah Papa. Saat ia baru mencapai pintu
depan, ia mendengar Papa menghardik Andra. “Kamu! Saya sudah peringatkan kamu,
jangan dekati anak saya lagi! Pergi kamu!” Tidak terdengar suara Andra
membantah, hanya terdengar deru motornya yang menjauh pergi. Thalita merasa
hatinya perih. Papa berjalan mendekati Thalita, dan setengah menyeret tangan
anak gadisnya itu untuk masuk ke rumah.
Detail Buku:
Judul :
Thalita
Penulis : Stephanie Zen
Penerbit :
PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN : -
Tebal : -
ISBN : -
Tebal : -
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam
novel “ Thalita “, karya terbaru Stephanie
Zen. Untuk mendownload novel “
Thalita “ karya Stephanie
Zen silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca
“ Thalita “, untuk ebook, buku, novel
dan karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar