Ada esai artinya ada orang
yang berpikir. Di negeri seperti Indonesia, mesti disyukuri jika ada orang yang
merelakan dirinya berpikir, menjadikan kegiatan berpikir demi pemikiran itu
sendiri sebagai pekerjaan, bahkan menjadi kehidupannya. Apa bedanya berpikir dengan
tidak berpikir, sehingga sebelum bertindak seseorang sebaiknya lebih dulu
berpikir? Berpikir itu ar- tinya membongkar mitos. Kalau belum membongkar,
tentu belum cukup berpikir. Artinya yang tidak berpikir hidupnya dikuasai
mitos, padahal mitos sama saja dengan berhala.
Baca juga
Buku ini juga membeber dengan
enak tentang potret kekinian kita sebagai potret kemunculan kepenguasaan Ken
Arok dalam bernegara. Ada cerita tentang Lembu Peteng, ada pula petuah tentang
filosofi tugas Ratu Adil, dan banyak hal lain. Semuanya ditulis dengan mengalir
lincah sehingga tidak membosankan membacanya berlama- lama dan tidak
menyulitkan untuk menangkap pesan susbtantifnya. Sulit membantah bahwa Candra
Malik, penulis buku ini, adalah pe- nulis yang lihai dengan pemahaman dan
citarasa yang penuh empati terhadap problem-problem kita.
- PROF MOHAMMAD MAHFUD
MD, Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013.
Kesufian Candra Malik
langsung terasa saat membaca tulisan-tulisan dalam buku sekumpulan esai
Republik Ken Arok, yang pernah diterbitkan di berbagai media. Selain humor yang
cerdas, juga logika yang seringkali mengejutkan karena berbeda dengan dugaan kita.
- BONDAN
WINARNO, Penulis
Detail Buku:
Judul: Republik Ken Arok
Penulis: Candra Malik
Penerbit: Kepustakaan Populer
Gramedia, 2016
ISBN: 9786026208842
Bahasa: Indonesia
Jumlah halaman: 276 halaman
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “ Republik Ken Arok
“, karya terbaru Candra Malik. Untuk mendownload novel “ Republik
Ken Arok “ karya Candra Malik silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca “ Republik
Ken Arok “, untuk ebook, buku, novel dan karya menarik yang lainnya, silahkan
kunjungi di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar