Tasawuf Mulla Shadra: konsep
ittihad al-aqil wa al-ma;qul dalam epistemologi filsafat dan makrifat ilahiyyah
Mulla Shadra seorang filosof yang sederajat dengan filosof Abu Nasir Farabi,
Ibnu Sina, Syaikh Isyraq Suhrawardi, Nasiruddin Thusi, Ibnu Rusd, Ibnu Miskawai
dan lain sebagainya. Juga penafsir serta penyempurna filsafat-filsafat Islam
sebelumnya, dalam ilmu Irfan iapun sederajat dengan para urafa seperti Ibnu
Arabi. Dalam kehidupannya ia berupaya jauh dari kehidupan mewah dan tidak
mengejar kekuasaan dan tidak banyak berinteraksi dengan masyarakat awam.
Baca juga
Pada tahun 1039 H atau 1631
dia ke desa kecil bernama Kahak yang terletak di dekat kota suci Qum dan
menggunakan banyak waktunya untuk pensucian diri, tafakkur tentang
hakikat-halikat segala sesuatu dan beribadah kepada Tuhan. Ia meninggalkan desa
tersebut dan kembali lagi ke Syiraz pada tahun 1040 H atau 1632.Mulla Shadra
berkeyakinan untuk sampai kepada kesempurnaan makrifat Tuhan (tauhid) dan ilmu
akhirat (eskatologi) maka seseorang harus mutlak meninggalkan dunia, syahwat
dan cinta pada kekuasaan disertai dengan kecerdasan akal, ketajaman fitrah dan
kesucian jiwa.
Detail Buku:
Judul: Tasawuf Mulla Sadra
Penulis: Khalid Al-Walid
Penerbit: Muthahhari Press
ISBN: 979-95564-12-4
Bahasa: Indonesia
Jumlah halaman: 226 halaman
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “ Tasawuf Mulla Sadra
“, karya terbaru Khalid Al-Walid. Untuk mendownload novel “ Tasawuf
Mulla Sadra “ karya Khalid Al-Walid silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca “ Tasawuf
Mulla Sadra “, untuk ebook, buku, novel dan karya menarik yang lainnya,
silahkan kunjungi di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar