Dalam perjalanan itu lahir
sejumlah karya. Kumpulan esainya berturut-turut: Potret Seorang Penyair Muda
Sebagai si Malin Kundang (1972), Seks, Sastra, dan Kita (1980), Kesusastraan
dan Kekuasaan (1993), Setelah Revolusi Tak Ada Lagi (2001), dan Eksotopi
(2002). Sajak-sajaknya dibukukan dalam Parikesit (1971), Interlude (1973),
Asmaradana (1992), Misalkan Kita di Sarajevo (1998), dan Sajak-Sajak Lengkap
1961-2001 (2001). Terjemahan sajak-sajak pilihannya ke dalam bahasa Inggris,
oleh Laksmi Pamuntjak, terbit dengan judul Goenawan Mohammad: Selected Poems
(2004).
Baca juga
- Everything I Do by Anjar Anastasia
- Finding My Prince Charming by Monica Petra
- First Love Dilemma by Pricillia A.W.
Catatan Pinggir, esai
pendeknya tiap minggu untuk majalah Tempo, di antaranya terbit dalam bahasa
Inggris oleh Jennifer Lindsay, dalam Sidelines (1994) dan Conversations with
Difference (2002). Kritiknya diwarnai keyakinan Goenawan bahwa tak pernah ada
yang final dalam manusia. Kritik yang, meminjam satu bait dalam sajaknya,
"dengan raung yang tak terserap karang".
Detail Buku:
Judul: Catatan Pinggir 12
Penulis: Goenawan Mohamad
Penerbit: Tempo, 2018
ISBN: 9786026773180
Bahasa: Indonesia
Jumlah halaman: 468 halaman
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “ Catatan Pinggir 12 “,
karya terbaru Goenawan Mohamad. Untuk mendownload novel “ Catatan Pinggir 12 “ karya Goenawan
Mohamad silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca “ Catatan
Pinggir 12 “, untuk ebook, buku, novel dan karya menarik yang lainnya, silahkan
kunjungi di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar