Berjalan Di Atas Cahaya by Hanum Salsabiela Rais

Berjalan Di Atas Cahaya

Sinopsis;

Sesungguhnya, tidak ada satu pun dari talent ataupun fixer yang benar-benar positif. Pikiran saya masih terpaku pada angka USD3.000 untuk 3 orang. Bagaimana itu menjelma menjadi 18 malam di penginapan, 18 hari biaya transportasi dalam kota dan antarnegara, uang makan dan komunikasi; belum lagi honor talent dan fixer, tagihan laundry, charge bagasi, dan tetek bengek lain yang terangkum dalam biaya tak terduga? Sebuah misi yang tidak mungkin! Eropa boleh jadi merupakan benua paling mahal di bumi ini. Kalau dirupiahkan, biayanya bisa membuat perut makin mual. Biaya kamar hotel per malam bisa setara biaya indekos di Indonesia untuk sebulan! Terlebih lagi jika kru yang dikirim berbeda jenis kelamin. Perbedaan gender akan membengkakkan biaya akomodasi.

Baca juga

Saya membayangkan bisa-bisa kami bertiga hidup menggelandang selama 18 hari, tidur di stasiun, atau menjadi pengamen jalanan di Eropa. Ide berlakon bak street artist di jalanan Eropa sempat terlintas di benak saya. Berdiri mematung dengan wajah dibalur cat warna dan bedak. Siapa pun yang ingin berfoto dengan kami harus menyumbang beberapa sen hingga puluhan euro. Walaupun saya pernah membaca buku traveling yang menyajikan apaan dan ngapain yang paling murah untuk jalan-jalan di Eropa, mereka biasanya mengajukan persyaratan tipikal: pertama, pemesanan tiket atau hotel harus dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya. Sebagai konsekuensinya adalah persyaratan yang kedua: tanggal harus pasti dan tak boleh berganti. Sisanya adalah kemujuran dan keberuntungan. Saya alihkan pandangan mata ke kalender meja. “Oke Mbak, setidaknya kita punya persiapan 1 bulan sebelum Ramadhan. Jadi, kapan kita berangkat?” tanya saya pada Fetra penuh ketenangan. “Bukan 1 bulan, Hanum. Liputan paket Ramadhan ini harus jadi jauh sebelum Ramadhan..., jadi kita berangkat 10 hari lagi,” ucap Fetra enteng. “Tiket pesawat dan visa sudah diurus kantor, bisa kamu atur sisanya, Hanum?”  Saya terkesiap, tapi langsung bertutur mantap, “OK, I’ll take care the rest, Mbakyu.” Meski mulut   berucap mantap, seluruh badan terasa lemas! Malam itu juga, setelah bunyi “klik” telepon ditutup Fetra, saya membanting badan ke atas tempat tidur. Menatap langit-langit kamar yang makin lama makin rendah rasanya. Sepuluh hari.

Detail Buku:

Judul         : BerjalanDi Atas Cahaya
Penulis      :
Hanum SalsabielaRais
Penerbit     : Gramedia Pustaka Utama
ISBN         :
978-979-22-9359-3
Tebal         : 388
Hal


Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “ Berjalan Di Atas Cahaya “, karya terbaru Hanum Salsabiela Rais. Untuk mendownload novel  “ Berjalan Di Atas Cahaya “ karya Hanum Salsabiela Raissilahkan klik di sini.

Terima kasih telah membaca “ Berjalan Di Atas Cahaya “, untuk ebook, buku, novel dan karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini

Posting Komentar

1 Komentar

  1. terimakasih informasinya bermanfaat, jangan lupa juga kunjungi balik website resmi saya http://bit.ly/2nPYhzK

    BalasHapus