Andrea Hirata
Ayah by Andrea Hirata
Ayah – karya Andrea Hirata yang
diterbitkan oleh bentang pusataka akhir mei 2015 merupakan novel fiksi
Indonesia. Namun semua cerita yang ditulis adalah kisah yang nyata yang
diceritakan seorang sahabat andrea hirata kepadanya. Novel ini yang menceritakan
sosok ayah dalam satu keluarga yang berlatar belakang di Belitung.
Sudut pandang cerita membuat
cerita di novel ini bergairah, perjuangan Sabari untuk mendapatkan Marlena
akhirnya terbayar sudah, mereka menikah dan dikaruniai seorang anak “Zorro”
itulah panggilan bayi mungil nan mempesona, tidak sampai di situ Sabari
akhirnya merasakan getirnya hidup. Ditinggal seorang istri yang menikah dengan
orang lain, kemudian mengasuh anak dari kecil hingga berumur hampir tiga tahun. Pesan lain dari novel ini
tentang sebuah persahabatan dan kekonyolan, persahaban yang tidak lepas dari
Sabari, Tamat dan Ukun. Sewaktu masih sma mereka bertingkah aneh, berbuat onar, dan
menjadikan hidup mereka penuh dengan dramatic tersendiri. persahabatan yang
pada akhirnya membuat Mamat dan Ukun
rela mengelilingi Sumatera untuk mencari Zoro dan Lena agar temanya (Sabari)
tidak menjadi gila.
Tentu dari semua itu, pesan
yang paling mencolok adalah tentang arti sebuah keluarga, dimana Sabari yang
selalu mendambakan Zorro agar datang dipelukanya, berkumpuk denganya, dan
memulai hidup seperti oarang lainya. Menjadi ayah dan anaknya, dan mengajari
anaknya untuk menjadi sosok yang bisa
dibanggakan. Segala pengorbanan sudah dia lakukan untuk cintanya kepada istri,
dan juga cintanya kepada anak. Sosok yang tidak ingin melihat anaknya menangis
dan sengsara.
Sinopsis;
MALAM senyap,
tak ada suara kecuali bunyi kafilah-kafilah angin berembus dari selatan, menampar-nampar atap
rumbia,menyelisik daun delima, menjatuhkan buah kenari, menepis permukaan Danau Merantik, menyapu
padang, lalu terlontar jauh, jauh
ke utara. Sesekali burung-burung pipit yang
tidur di gulma terbangun, bercuit-cuit berebut tempat tidur, lalu senyap lagi.Meski
tersembul di antara gumpal awan April, purnama kedua belas terang benderang. Begitu terang sehingga
Sabari yang duduk sendiri
di beranda, sedih, kesepian, dan merana,dapat melihat gurat nasib di telapak
tangan kirinya. Tangan kanannya
erat menggenggam pensil.Tak ada yang dapat dipahaminya, telapak tangannya adalah anak-anak sungai yang tak tentu
mana hulu mana hilirnya.Sabari terombang-ambing di riaknya, timbul, tenggelam.
Dibekapnya pensil itu, bunga-bunga ilalang beterbangan dalam dadanya. Seekor kucing berbulu hitam, tetapi
telah berubah menjadi abu-abu,
karena suka tidur di tungku, melompat ke pangkuannya.Kucing yang telah berjanji
pada dirinya sendiri, untuki kut
Sabari sampai ajal menjemput, juga merana. Biduk rumah tangganya, persis rumah tangga Sabari, telah karam.
Baca juga
- Unspeakable Love by Ally Jane
- Wanita itu adalah Ibu By Sori Siregar
- Your Evil Stepsister by Dadan Erlangga
Marleni,
istrinya, telah minggat, direbut kucing garong daripasar pagi Tanjong Pandan
yang tak tahu adat.Bentuk rumah Sabari pun macam orang kesepian, bongkok,mau
tumpah, kurang percaya diri. Sebatang pohon delimadi pojok kanan pekarangan
ikut-ikutan kesepian. Mereka, termasuk
pohon delima itu, rindu kepada Marlena, Marleni,dan terutama, Zorro. Abu Meong, nama kucing tadi, meloncat
dari pangkuan juragannya lalu
melangkah menuju dapur dengan gaya seperti
orang habis melemparkan bola boling. Penuh gaya,tetapi palsu. Selain patah
hati, kucing dapur itu juga menderita tekanan
batin, post power syndrome istilah masa kini, sejak tikus-tikus di rumah itu minggat.
Tetangga kiri-kanan bilang,tikus-tikus itu tak tahan karena Sabari selalu
muram, tak ceria seperti
dulu. Buncai, tukang kredit alat-alat rumah tangga, malah menyebarkan gosip tak sedap.
Katanya, tikus-tikus itu terjun
ke dalam sumur, mengakhiri hidup mereka, lantarantak sanggup kelaparan sebab
Sabari begitu miskin. Tinggallah Abu
Meong yang baru sadar bahwa kaum tikus yang kerap mengalami perlakuan represif
darinya adalah sumber wibawa, sekaligus kebahagiaannya, satu-satunya.
Detail Buku:
Judul : Ayah
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : PT Bentang Pustaka
ISBN : 978-602-291-102-9
Tebal : 412 Hal
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : PT Bentang Pustaka
ISBN : 978-602-291-102-9
Tebal : 412 Hal
Itulah sekelumit sinospis yang
diangkat dalam novel “ Ayah“, karya terbaru Andrea Hirata Untuk mendownload novel “ Ayah“
karya Andrea
Hirata silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca “
Ayah“, untuk ebook, buku, novel dan karya menarik yang lainnya, silahkan
kunjungi di sini
Posting Komentar
0 Komentar