Minggu, 12 Agustus 2018

Kafka On The Shore by Haruki Murakami

Kafka On The Shore (Dunia Kafka )

” adi sudah kau kumpulkan semua uangnya?” bocah bernama gagak itu bertanya dengan suaranya yang malas. Serupa suaramu saat kau baru bangun tidur, serta mulutmu yang terasa berat dan lemas. Tapi sepenuhnya dia sadar, dia hanya berlagak. Seperti biasa. Aku mengangguk. ”Berapa?” Aku coba mengingat-ingat jumlahnya. ”Hampir tiga ribu lima ratus tunai, ditambah uang yang dapat kuambil dari ATM. Jumlahnya memang tidak banyak, tapi cukuplah. Untuk sementara ini.” ”Lumayan,” kata bocah laki-laki bernama Gagak itu. ”Untuk sementara ini.” Aku kembali mengangguk. ”Aku rasa ini bukan uang hadiah Natal dari Santa Klaus.” ”Yah, kau benar,” jawabku. Gagak menyeringai dan memandang ke sekeliling. ”Kurasa kau mulai dengan merampok laci-lacinya, kan?” Aku tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia tahu uang siapa yang tengah kami bicarakan, sehingga semestinya tidak perlu lagi ada pertanyaan panjang serta berbelit-belit. Dia hanya merepotkan aku saja. ”Tidak masalah,” kata Gagak. ”Kau benar-benar membutuhkan uang ini dan kau boleh mendapatkannya minta, pinjam ataupun mencuri. Itu uang ayahmu, jadi siapa yang peduli, bukan begitu? Ambil sebanyak-banyaknya, dan kau dapat memanfaatkannya. Untuk sementara waktu. Tapi apa rencanamu setelah uang itu habis? Uang tidak mirip jamur di hutan tidak bisa tumbuh sendiri. Kau harus makan, harus punya tempat tinggal. Suatu hari nanti kau akan kehabisan uang.” ” adi sudah kau kumpulkan semua uangnya?” bocah bernama gagak itu bertanya dengan suaranya yang malas. Serupa suaramu saat kau baru bangun tidur, serta mulutmu yang terasa berat dan lemas. Tapi sepenuhnya dia sadar, dia hanya berlagak. Seperti biasa. Aku mengangguk. ”Berapa?” Aku coba mengingat-ingat jumlahnya. ”Hampir tiga ribu lima ratus tunai, ditambah uang yang dapat kuambil dari ATM. Jumlahnya memang tidak banyak, tapi cukuplah. Untuk sementara ini.” ”Lumayan,” kata bocah laki-laki bernama Gagak itu.

Baca Juga



”Untuk sementara ini.” Aku kembali mengangguk. ”Aku rasa ini bukan uang hadiah Natal dari Santa Klaus.” ”Yah, kau benar,” jawabku. Gagak menyeringai dan memandang ke sekeliling. ”Kurasa kau mulai dengan merampok laci-lacinya, kan?” Aku tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia tahu uang siapa yang tengah kami bicarakan, sehingga semestinya tidak perlu lagi ada pertanyaan panjang serta berbelit-belit. Dia hanya merepotkan aku saja. ”Tidak masalah,” kata Gagak. ”Kau benar-benar membutuhkan uang ini dan kau boleh mendapatkannya minta, pinjam ataupun mencuri. Itu uang ayahmu, jadi siapa yang peduli, bukan begitu? Ambil sebanyak-banyaknya, dan kau dapat memanfaatkannya. Untuk sementara waktu. Tapi apa rencanamu setelah uang itu habis? Uang tidak mirip jamur di hutan tidak bisa tumbuh sendiri. Kau harus makan, harus punya tempat tinggal. Suatu hari nanti kau akan kehabisan uang.” ”Tapi aku harus pergi,” ucapku padanya. ”Tidak bisa tidak.” ”Yah, aku rasa kau benar.” Dia mengembalikan pemberat kertas itu ke meja, lantas meletakkan kedua tangannya di belakang kepalanya. ”Bukan berarti melarikan diri bakal menyelesaikan segala  nya. Aku tidak akan menghalangimu sama sekali, tapi seandainya aku jadi kau, aku tidak akan meninggalkan tempat seperti ini.

Detail Buku:

Judul         : Kafka On The Shore
Penulis      : Haruki Murakami
Penerbit     : PT Pustaka Alvabet
ISBN         : 978-602-9193-03-9
Tebal         : 605 hlm

Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “ Kafka On The Shore “, karya terbaru Haruki Murakami. Untuk mendownload novel  “  Kafka On The Shore “ karya Haruki Murakami silahkan klik di sini.

Terima kasih telah membaca “  Kafka On The Shore “, untuk ebook, buku, novel dan karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar