Sungguh sedih melihat umat
Islam terpecah menjadi sekian golongan. Tak jarang pertikaian menjadi awal
permusuhan. Terputuslah silaturahmi. Menyebarlah prasangka buruk dusta, bahkan
fitnah yang sangat keji. Fanatisme golongan menjadi dalil segala keyakinan.
Merebaklah kecenderungan untuk menganggap pendapat sendiri yang paling benar
dan menafikan pendapat yang lain. Inilah wajah umat sekian abad sepeninggal
Rasulullah Saw.: terkotak-kotak dalam bingkai kelompok yang sangat sempit.
Mereka melupakan misi kenabian. Sejak awal lelaki agung Al-Mustafa diangkat
menjadi utusan, berkali-kali beliau menegaskan: ?Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia.? Misi Nabi Saw. adalah menegakkan akhlak yang
mulia.
Baca juga
Tetapi justru karena
perbedaan pendapat?yang umumnya berasal dari tata cara syariat (fiqih)?umat
sepeninggal Nabi Saw. justru tercerai-berai. Karena alasan fiqih, tak jarang
akhlak ditinggalkan. Karena perbedaan tata cara ibadah, betapa sering terjadi
perselisihan. Jalaluddin Rakhmat ingin kembali mengingatkan kita akan misi
kenabian. Dalam bukunya ini, ia menelaah akar perselisihan, mengkaji berbagai
persoalan, dan mengedepankan sebuah pemecahan bahwa di tengah perbedaan
pendapat seperti apa pun, akhlak yang mulia tetap harus kita tegakkan.
Detail Buku:
Penulis: Jalaluddin Rakhmat
Penerbit: Mizan, 2007
ISBN: 979-433-403-0
Bahasa: Indonesia
Jumlah halaman: 288 halaman
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “ Dahulukan Akhlak Di
Atas Fiqih “, karya terbaru Jalaluddin Rakhmat. Untuk mendownload novel “ Dahulukan Akhlak Di Atas Fiqih “ karya Jalaluddin
Rakhmat silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca “ Dahulukan
Akhlak Di Atas Fiqih “, untuk ebook, buku, novel dan karya menarik yang
lainnya, silahkan kunjungi di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar