Sinopsis :
Adalah sebuah kota kecil di Jawa Barat, Sumedang yang terkenal dengan
tahu. Hawa sejuk dan segar dipayungi gunung-gunung. “Gunung Tampomas bagai
minta ditaksir. Puncaknya bertakhtakan emas,” demikian kata dalang atau para
pendongeng pantun. Gunung Palasari yang asri. Gunung Kunci tempat rendezvous
para kawula muda sepanjang zaman menjadi saksi cinta abadi. Gunung Puyuh tempat
istirahat panjang, digunakan sebagai pemakaman umum. Duhai, tak terkira permai
pemandangannya! Konon, karena itulah orang Sumedang sungkan untuk merantau
selamanya. Sejauh-jauh dia melanglang buana, suatu saat ingin kembali ke kota
kelahiran. Aku takkan menulis banyak tentang sejarah Sumedang.
Baca juga
- Saints for All Occasions by J. Courtney Sullivan
- The Tales of Beedle the Bard by J.K. Rowling
- The Fellowship of the Ring by J.R.R. Tolkien
Rumah kuno itu, tempat aku dilahirkan dan dibesarkan sampai kelas empat
Sekolah Rakyat ditempati pula oleh keluarga besar kakek-nenekku. Tanahnya milik
Yayasan Pangeran Sumedang, kakek diberi hak sewa yang harus dibayar setiap
setahun sekali. Letaknya di belakang gedung Kaputren atau Kabupaten yang
ditempati oleh keluarga Bupati. Di sebelah kanan ada bangunan SMPN 2, di
seberangnya kantor pensiunan. Kalau dilihat dari sudut jalan raya rumah ini
tepat di pengkolan Regol.
Detail Buku:
Penerbit : Jendela Zikrul Hakim
ISBN : 978-979-17810-2-2
Tebal : 368 hlm
ISBN : 978-979-17810-2-2
Tebal : 368 hlm
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “ Dalam Senja Cinta
“, karya terbaru Pipiet Senja. Untuk mendownload novel “ Dalam Senja Cinta “ karya Pipiet Senja silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca “ Dalam Senja Cinta “, untuk ebook, buku,
novel dan karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar