Aninda mengayuh
sepeda butut dengan galau sepuluh menit lagi gerbang sekolah akan ditutup oleh satpam bengis penjaganya
ini pertama kali ia berangkat sekolah sebagai siswi SMA Harapan Jaya setelah satu minggu ditindas
para senior dalam kegiatan MOS bahkan ia tak peduli dengan bunyi klakson
kendaraan yang sejak tadi memperingatkan dirinya untuk memelankan sepedanya.
yang ada dibenaknya hanyalah: jangan sampai terlambat kalau tidak mau berurusan
lagi dengan para senior sok galak. lampu merah diperempatan membuat aninda
berhenti gerbang SMA Harapan Jaya yang terbuka lebar tampak dipelupuk mata.
matanya berkilat saat detik-detik menuju lampu hijau. SREEET! ia memacu dengan
semangat berlebihan hingga menyerempet sepeda motor sporty biru yang tergesa-gesa.
Bruuk! aninda terjatuh sepedanya masih melaju kencang tanpa kendali. ia
melihat sepedanya itu masuk selokan besar dan sekejap saja lenyap dari
pandangan.orang-orang langsung mengerubunginya, begitupun pemilik motor sporty
yang menyerempetnya tadi. petugas ambulans yang kebetulan lewat bergegas
menolong dirinya, sedangkan nasib sepedanya sangat tragis. selokan dalam dan
berlumpur membuat warga enggan mengambilnya. "sepedanya relakan saja,
harganya juga tidak seberapa" gumam seorang bapak dari balik mobil aninda
terdiam pasrah karena dahinya sedang diobati paramedis. cowok pengendara motor
sporty tadi mendekati aninda setelah melepas helm. "sori buat yang tadi,
ini kartu namaku" kata cowok tampan itu singkat, lalu beranjak pergi
mengendarai motornya. hati aninda mencelus. dia cuma bilang kayak gitu tanpa
rasa bersalah? sialan! umpatnya dalam hati.
Baca juga
- Dreams from My Father: A Story of Race and Inheritance:Barack Obama
- Eleanor Oliphant Is Completely Fine by Gail Honeyman
- Exit West by Mohsin Hamid
Setelah selesai mengobati luka didahi, paramedis mengantar aninda sampai
didepan gerbang sekolah. "makasih ya pak" kata aninda sambil
tersenyum semanis mungkin. "lain kali lebih hati hati ya dik, sekarang
jalanan ramai banget." kata paramedis itu sopan, kemudian ambulans menderu
pergi. aninda menarik napas dalam-dalam, kemudian perlahan mengembuskannya
lewat mulut. ia selalu begitu bila sedang gugup. sebentar lagi ia harus
menerima omelan kakak kelasnya, wali kelasnya, dan entah dari siapa lagi saking
banyaknya orang yang akan mengomelinya. belum lagi omelan orangtuanya bila tahu
sepeda mereka satu-satunya musnah oleh anak sendiri. baru saja aninda melewati
gerbang sekolah, dua senior mendekati dirinya. "ayo, ikut kami keruang
OSIS!" ujar salah satu cewek.
Detail Buku:
Judul : Love, Lies, Promise, Past
Penulis : Titi Setiyoningsing
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN : -
Tebal : -
ISBN : -
Tebal : -
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam
novel “ Love, Lies, Promise, Past “, karya terbaru Titi
Setiyoningsing. Untuk mendownload novel “ Love, Lies, Promise, Past “ karya Titi
Setiyoningsing silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca
“ Love, Lies, Promise, Past “, untuk ebook, buku, novel
dan karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar