Ruangan itu terasa senyap. Hanya ada sepi, dan dirinya yang masih berdiri
diam di ambang pintu, menatap sudut-sudut gelap. Matanya seakan telah terbiasa
dengan celah-celah ruang hingga ia bisa melihat perabot-perabot rumah yang
tertutup debu tebal. Sofa tua dan mejanya yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
Kursi santai dan lemari jati di ujung ruangan. Sebuah lukisan di dinding yang
sedikit miring karena angin. Juga meja makan besar dengan taplak yang terurai
sampai ke bawah. Sejenak, ia masih berdiri mengencangkan jaketnya. Sejak tadi,
di perjalanan menuju ke rumah ini, embusan angina kencang yang membawa hawa
dingin tak henti menamparnamparnya. Untunglah, angin seperti berubah rupa saat
ia sampai di ambang pintu rumah. Tembok tua rumah ini memang masih bisa menahan
terpaannya, namun dari celah-celah sempit jendela, pintu, dan lubang angin,
sebagian tetap berhasil lolos. Kali ini tak hanya mengembuskan hawa dingin, tapi juga debu-debu yang
menebali seluruh isi rumah ini. Bahkan, angin yang berhasil melalui celah-celah
sempit itu, kemudian menimbulkan bunyi-bunyi seakan siulan panjang yang tak henti-henti. Tapi itu semua tak urung membuatnya terus
melangkah ke dalam. Langkahnya sangat perlahan, seakan tak ingin jejaknya
bertanda di lantai yang berdebu. Beberapa garis cahaya menerobos samar dari
lubang-lubang angin, seakan ingin menuntun langkahnya yang terasa rapuh.
Baca juga
- Lincoln in the Bardo by George Saunders
- Long Walk to Freedom by Nelson Mandela
- Mom & Me & Mom by Maya Angelou
Ya rapuh, ingga suara apa pun yang
tertangkap di telinganya, selalu membuatnya terhenti dan menahan napas sejenak!
Kini, ia menghentikan langkahnya di depan meja makan besar yang taplaknya
terurai hingga di lantai. Lalu, di antara temaram di sekelilingnya,
dipandanginya lekat-lekat meja itu, seakan-akan ada sesuatu yang terlihat di
sana. Tanpa disadarinya, angin yang sejak tadi berembus menaburkan debu dan
menimbulkan siulan-siulan panjang, tiba-tiba terhenti. Semua seakan menepi.
Namun entah mengapa, di saat seperti itulah tubuhnya mendadak terasa menggigil.
Tangannya
Detail Buku:
Judul : Enigma
Penulis : Yudhi Herwibowo
Penulis : Yudhi Herwibowo
Penerbit : PT Grasindo
ISBN : -
Tebal : -
ISBN : -
Tebal : -
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “ Enigma“, karya
terbaru Yudhi Herwibowo. Untuk mendownload novel “ Enigma “
karya Yudhi Herwibowo silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca “ Enigma “, untuk ebook, buku, novel dan karya
menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar