Sebagai Aria Bima-putera, jang
lahirnja dalam zaman perdjoangan, maka INDONESIA-MUDA inilah melihat tjahaja hari
pertama-tama dalam zaman jang rakjat-rakjat Asia, lagi berada dalam perasaan
tak senang dengan nasibnja. Tak senang dengan nasib-ekonominja, tak senang dengan
nasib-politiknja, tak senang dengan segala nasib jang lain-lainnja. Zaman
“senang dengan apa adanja”, sudahlah lalu. Zaman baru: zaman muda, sudahlah
datang sebagai fadjar
jang terang tjuatja. Zaman
teori kaum kuno, jang mengatakan, bahwa “siapa jang ada di bawah, harus
terima-senang, jang ia anggap tjukup-harga duduk dalam perbendaharaan riwajat,
jang barang kemas-kemasnja berguna untuk memelihara siapa jang lagi berdiri
dalam hidup”, kini sudahlah tak mendapat penganggapan lagi oleh rakjat-rakjat
Asia itu. Pun makin lama makin tipislah kepertjajaan rakjat-rakjat itu, bahwa
rakjatrakjat jang mempertuankannja itu, adalah sebagai “voogd” jang kelak kemudian
hari akan “ontvoogden” mereka; makin lama makin tipislah kepertjajaannja, ahwa
rakjat-rakjat jang mempertuankannja itu ada sebagai “saudara-tua”, jang dengan kemauan
sendiri akan melepaskan mereka, bilamana mereka sudah “dewasa”, “akil-balig”,
atau “masak”.
Baca juga
Orang tak akan gampang-gampang
melepaskan bakul-nasinja, djika pelepasan bakul itu mendatangkan matinja! .Begitulah,
bertahun-tahun, berwindu-windu, rakjat-rakjat Eropah itu mempertuankan
negeri-negeri Asia. Berwinduberwindu rezeki-rezeki Asia masuk ke negerinja.
Teristimewa Eropah-Baratlah jang bukan main tambah kekajaannja. Begitulah
tragiknja riwajat-riwajat negeri-negeri djadjahan! Dan keinsjafan akan tragik
inilah jang menjadarkan rakjat-rakjat
djadjahan itu; sebab, walaupun lahirnja sudah alah [kalah—peny.] dan takluk,
maka Spirit of Asia masihlah kekal. Roch Asia masih hidup sebagai api jang
tiada padamnja! Keinsjafan akan tragik inilah pula jang sekarang mendjadi njawa
pergerakan rakjat di Indonesia-kita, jang walaupun dalam maksudnja sama, ada
mempunjai tiga sifat: NASIONALISTIS, ISLAMISTIS dan MARXISTIS-lah adanja.
Detail Buku:
Penerbit :
PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-91-0617-9
Tebal : 510 hlm
ISBN : 978-979-91-0617-9
Tebal : 510 hlm
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel
“ Panca Azimat Revolusi “, karya terbaru Iwan Siswo. Untuk
mendownload novel “ Panca Azimat Revolusi “ karya Iwan Siswo silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca “ Panca Azimat Revolusi “, untuk ebook, buku,
novel dan karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar