Ide-ide besar yang kemudian mengubah cara kita melakukan hal-hal dalam kehidupan sehari-hari selalu berasal dari ide-ide kecil. Dimulai dari dua kata: what if. Bagaimana jika. Bagaimana jika kita bisa mengobrol dengan orang yang jauh secara langsung, tanpa harus berkirim surat? Lahirlah telepon. Bagaimana jika kita bisa melakukan banyak hal dengan telepon, bukan hanya untuk menelepon orang? Mencari informasi, membaca berita, mencari lokasi dengan peta, menyimpan jadwal meeting, sampai hal-hal sekonyol yet nobody thinks this is so foolish anymore now mem-posting foto isi piring makan siang kita untuk dilihat semua orang. Lahirlah smartphone. Aku pernahbaca tahun ini diperkirakan pengguna smartphone bisa mencapai angka 1,75 miliar di seluruh dunia. Huge. In 2006, Jack Dorsey had a small idea.
Baca juga
- Renjana: Yang Sejati Tersimpan di Dalam Rasa by AnjarAnastasia
- The Rules Do Not Apply by Ariel Levy
- PhD Parents' Stories by Ario Muhammad
Sederhana banget: bagaimana
jika sekelompok teman bisa saling tahu yang lain sedang ngapain lewat status
update. Platform-nya waktu itu seperti SMS, karena itu Twitter cuma 140
karakter. Kalau kita punya handphone zaman dulu, pasti masih ingat kan karakter
maksimalnya hanya 160? Jack bikin Twitter cuma bisa 140, supaya sisa karakter
yang 20 itu bisa untuk username si pengirim status update. That little status
updates thingy then becomes Twitter. Nama ini diusulkan Noah Glass, partner
kerja Dorsey. Kabarnya, nama ini terinspirasi Flickr. Bahkan katanya sebelumnya
Twitter sempat mau dikasih nama FriendStalker.
Too obvious,
although that’s really what sometimes we use Twitter for, right? Mau tahu
seberapa besar ide ”kecil” ini sekarang? Pada saat IPO, nilai transaksi saham
Twitter di hari pertama mencapai 31 miliar dolar. Bisa beli Bottega Veneta
beserta semua butiknya di seluruh dunia, ya kan? Ada sekitar 200 juta
pengTwitvortiare guna Twitter, sekitar
460.000 akun baru dibuka setiap harinya, dan ada lebih dari 140 juta tweet yang
di-posting orang-orang dari seluruh dunia setiap harinya. Termasuk aku. And
you, probably. Jack mungkin dulu nggak pernah memperkirakan Twitter akan jadi
seperti sekarang. It’s more than just people sharing where they eat, or what
they eat, or whom they eat with, or who they’re currently in love with, or how
they feel about something, or some shit like that, which I do a lot, by the
way. Twitter udah jadi platform berita yang mungkin paling real-time.
Detail Buku:
Judul : Twivortiare 2
Penulis : Ika Natassa
Penulis : Ika Natassa
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978 - 602 - 03 - 1136 - 4
Tebal : 488 hlm
ISBN : 978 - 602 - 03 - 1136 - 4
Tebal : 488 hlm
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel
“ Twivortiare 2 “, karya terbaru Ika Natassa. Untuk
mendownload novel “ Twivortiare 2 “ karya Ika Natassa silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca “ Twivortiare 2 “, untuk ebook, buku, novel dan
karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini.
Aarggh makasih min!!! Update terus ya... Sukses!!
BalasHapuscara dowloadnya gimanaa
BalasHapus