Sekaca Cempaka by Nailiya Nikmah JKF

Sekaca Cempaka : Nailiya Nikmah

“Katakan apa maumu sebenarnya?” Kali ini ia lebih berani meninggikan suara. Bagaimanapun yang berada di hadapannya sekarang adalah seorang lelaki bukan perempuan seperti yang datang dua hari sebelumnya. Lagi pula, kejadian dua hari yang lalu membuat ia memiliki pengalaman. Tangan kirinya sekarang memegangi daun pintu.Aku hanya ingin tahu, apakah benar bungabunga yang Ibu karang menyimpan guna-guna?” “Apakah teman perempuanmu kemarin belum memberitahumu? Atau penjelasannya kurang meyakinkan di telingamu, sehingga kamu harus datang ke sini untuk menanyakannya kembali?” “Teman perempuan? Siapa? Siapa namanya?” Lelaki itu terperanjat. Ia tak menyangka perempuan berbibir tebal dan bertubuh gempal yang sedang ditatapnya mengeluarkan kalimat tersebut. Tidak terlintas sama sekali di pikirannya kalau ada orang lain yang berkepentingan sama dengannya. “Jadi kau tak tahu? Atau pura-pura tidak tahu? Siapa pun namanya, apa urusanku?” Nada suaranya meninggi. “Aku tidak punya urusan dengan orangorang tidak sopan seperti kalian!” Matanya melotot. Ia mengerahkan seluruh keberanian.

Baca juga


Ia tidak ingin harga dirinya diinjak-injak seperti dua hari yang lalu. Ia pikir perempuan yang datang dua hari yang lalu itulah yang mengutus lelaki di hadapannya. “Aku benar-benar tidak mengerti. Siapa orang lain yang datang ke sini sebelum aku?” “Aku lebih tidak mengerti mengapa kalian repot-repot ke rumahku hanya untuk menuduhkan fitnah murahan kepadaku,” perempuan itu menutup pintu. “Jangan, jangan ditutup dulu.” Sang tamu menahan pintu dengan tangannya. “Pergilah!” “Aku tidak akan pergi sebelum mendapat jawaban darimu,” “Jawaban apalagi? Aku sudah mengatakannya kepada temanmu!” “Percayalah, aku benar-benar tidak tahu. Aku tidak tahu siapa yang kaumaksud dengan temanku.” “Mengapa aku harus percaya padamu?” “Tolonglah aku,” suara itu kini terdengar memelas. “Aku memerlukan bantuanmu. Maaf jika tadi aku agak kasar. Aku … aku.” Perempuan itu tidak menduga keadaannya akan berbalik. Perlahan, ia membuka pintu kembali. “Baiklah, aku percaya padamu. Sekarang kuminta kaupercaya padaku. Tidak ada apa-apa dalam bungaku termasuk guna-guna yang kautuduhkan. Jelas? Atau perlu aku ulang sekali lagi?” Tamu itu menunduk. Wajahnya terlihat putus asa. “Apalagi? Pergilah sebelum anak-anakku atau tetangga berdatangan. Aku tidak mau terjadi keributan.” “Ya, aku akan pergi. Terima kasih. Sekali lagi maafkan aku.” Lelaki itu membalikkan badannya.

Detail Buku:

Judul         : Sekaca Cempaka
Penulis      : Nailiya Nikmah JKF
Penerbit     : PT Elex Media Komputindo
ISBN         :
978-602-02-4396-2
Tebal         :
-

Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “ Sekaca Cempaka “, karya terbaru Nailiya Nikmah JKF. Untuk mendownload novel  “  Sekaca Cempaka “ karya Nailiya Nikmah JKF silahkan klik di sini.

Terima kasih telah membaca “  Sekaca Cempaka “, untuk ebook, buku, novel dan karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini.
Reactions

Posting Komentar

0 Komentar