Melalui karya Sibel
Eraslan ini, kita bisa mengetahui seberapa teguh Asiyah dalam memegang
akidahnya. Seberapa cerdasnya beliau ketika menjadi seorang putri yang serba
ingin tahu. Seberapa dermawannya beliau ketika menjadi seorang ratu bagi
rakyatnya. Dan seberapa sabarnya beliau bersanding di samping raja paling kejam
di dunia, raja yang mengakui dirinya sebagai Tuhan, yaitu Firaun. Bahkan, kita
pun tahu seberapa penyayangnya beliau terhadap anak yang sejatinya bukan anak
kandungnya sendiri. Bagaiamana seluruh cintanya, dia berikan sepenuh hati untuk
membesarkan seorang anak yang lahir di tahun kematian itu. Seorang anak yang
kembali membawa senyumnya di kala dirinya hampir menyerah dan putus asa tinggal
di istana Firaun.
Dari kisah Asiyah
inilah, banyak teladan yang dapat dipelajari. Banyak hal yang dapat dipetik
dari sejarah lampau zaman nabi Musa. Bagaimana seorang wanita yang cantik
jelita dan memiliki tahta namun mengorbankan semuanya demi menegakkan akidah
Allah SWT. Bagaimana pula perasaan sesungguhnya Asiyah pada Firaun sebelum
mereka naik tahta. Semua tergambar jelas dalam novel 'Asiyah : Sang Mawar Gurun
Firaun' ini. Bahkan, kita pun tahu bagaimana Asiyah sangat dicintai seluruh
rakyat Mesir, termasuk sang Firaun sendiri andaikan dirinya tidak terlalu
dimakan kesombongan, ketamakan, dan seluruh kesempurnaan yang selalu dia
agung-agungkan.
Sinopsis :
Hari terakhir Raja
Akhenaten...
Kehangatan sore musim
dingin menyelimuti puncak-puncak Akhenaten yang terletak di Amarna, ibukota
penuh misteri...
Mungkin diperlukan jarak
yang dekat dengan kematian untuk memahami bahwa alam semesta tak pernah
berhenti bergerak. Dia adalah seorang raja yang telah mencoba semua apa yang
bisa ia coba di dunia ini, tapi tak ada akhirnya. Setelah menggunakan seluruh
kekuatannya, kini dia menyadari bahwaia akan terjatuh setiap saat.
Baca juga
- Bahtera Sebelum Nabi Nuh by Irving Finkel
- Di Bawah Menara Fatimiah by Dany Novery
- Perempuan Cahaya by Lien Auliya Rachmach
Akhen dan teman
seperjalanannya di Amarna sama sekali tak memedulikan kekacauan dan keributan
yang terjadi di Memphis atau Teb. Mereka percaya dan memberikan hati mereka
kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, satu dan tak ada lainnya, pemilik hidup dan
keabadian. Mengikuti jejak ayahnya, Akhen menugaskan kepala biara dan para
peramal untuk menjauh dari segala hal atau tugas yang bersangkutan dengan
kemajuan dan perkembangan kerajaan. Akhen kemudian menjalani sebuah kehidupan
sederhana dan jauh dari dosa di Amarna, ibukota kerajaan yang baru ia dirikan. Raja
Akhen yang agung memandang ke arah tembok tembok biru kehijauan seolah berhias
batu zamrud yang terletak di Amarna pada kehangatan sore musim dingin seraya
membaca doa.
Aton itu
agung, satu, tunggal.
Tak ada
selain Dia.
Satu,
Dia adalah
pencipta segala makhluk ciptaan
Aton
adalah ruh, ruh yang tak terlihat...
Aton ada
dari awal,
Dia adalah ciptaan tunggal.
Dia ada
ketika tak satu pun ada.
Dia
menciptakan segalanya
Zat yang
ada sejak awal masa,
Dia hidup
dalam keabadian,
Aton yang tersembunyi,
tak satu pun yang pernah melihat Dia. Dia selalu menjadi rahasia bagi para
manusia dan makhluk ciptaan-Nya.”
Detail Buku:
Judul: Asiyah Sang Mawar Gurun Fir’aun
Penulis: Sibel Eraslan
Penerbit: Kaysa Media
ISBN: 978 - 979 - 1479 - 75 - 2
Tebal: 454 Hal
Penulis: Sibel Eraslan
Penerbit: Kaysa Media
ISBN: 978 - 979 - 1479 - 75 - 2
Tebal: 454 Hal
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “
Asiyah Sang Mawar Gurun Fir’aun“, karya terbaru Sibel Eraslan. Untuk mendownload novel “ Asiyah Sang Mawar Gurun Fir’aun“ karya Sibel Eraslan silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca “ Asiyah Sang Mawar Gurun
Fir’aun“, untuk ebook, buku, novel dan karya menarik yang lainnya, silahkan
kunjungi di sini
Download : GoogleDrive
Tidak ada komentar:
Posting Komentar