Sinposis :
Jakarta selepas
Subuh. Bandara Soeta penerbangan dalam negeri pagi ini tidak begitu penuh.
Seorang gadis menjulurkan kepala ke bagian dalam ruang berkaca. Di sampingnya,
seorang wanita setengah baya sedang sibuk menekan-nekan gadget dengan jari-jemarinya
yang berkuku runcing dan berkuteks merah saga “Call Mami kalo udah nyampe, ya,
Chin,” kata wanita setengah baya itu tanpa mengalihkan perhatian dari gadget di
tangannya “Rebes, Mi. Don’t worry, deh. Aku pasti akan melaksanakan tugasku
sebaik-baiknya,” jawab gadis belia itu, masih tetap asyik melongok sana sini. “Bener,
lho, ya. Semua tingkah big city dalam dirimu harus dimusnahkan dulu ya, Chin.
Mami betul-betul ngandalin kamu. Begitu kamu nyampe di tempat nenekmu, jadilah
gadis manis yang penurut. Ingat! Mami cuma punya waktu lima bulan untuk lepas
dari kekacauan ini. Kamu harus bantu Mami!”
“Siap, Mi!
Laksanakan! Asalkan Mami nggak lupa dengan bagianku!”
“Uh! Dasar cewek
matre kamu!”
“Siapa dulu yang
ngajarin?”
“Hihihi… iya, ya.
Emak dan anak sama matrenya, ya. Tapi kalo nggak matre, gimana kita bisa
nikmatin hidup ini? Ya, nggak? Hmmm... pasti… pasti! Kamu akan dapat bagian.
Yang jelas, kalau semua sudah ada di tangan, pembagian akan dilakukan
seadil-adilnya....”
Baca juga
- Perempuan Cahaya by Lien Auliya Rachmach
- Takbir Cinta Zahrana by Habiburrahman El-Shirazy
- Panca AzimatRevolusi Jilid I by Iwan Siswo
“Siiip! Daaag Mami....” Dengan langkah lebar
si gadis belia berjalan menuju boarding room. Wanita separuh baya berdandan
gemerlap itu terus menatap si gadis belia tanpa berkedip sampai tubuh tinggi
semampai itu lenyap dari pandangannya. Matanya menyorotkan kekhawatiran melihat
cara gadis semampai itu berjalan.
Tubuh gadis itu terbalut
blus katun yang berwarna senada dengan rok klok sebatas betis. Serasi dengan
kulitnya yang putih kemilau. Tapi langkahnya tidak sesuai dengan gaun feminin
yang ia kenakan. Seharusnya ia berjalan dengan langkah kecil dan lenggok yang
anggun, apalagi kakinya dihiasi sepasang sepatu high heel yang seharusnya bisa
membantu langkahnya lebih berirama. “Dasar anak susah diatur!” gerutu perempuan
separuh baya itu sambil menuju tempat parkir mobil. Pikirannya terpusat pada
hasil yang akan diterimanya nanti. Dalam hati ia sangat berharap semua yang ia rencanakan
dapat berjalan lancar.
Detail Buku:
Judul : Harta Pusaka Cinta
Penulis : Desni Intan Suri
Penulis : Desni Intan Suri
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
ISBN : 978-602-02-4859-2
Tebal :
ISBN : 978-602-02-4859-2
Tebal :
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “ Harta Pusaka
Cinta“, karya terbaru Desni Intan Suri. Untuk mendownload novel “ Harta
Pusaka Cinta “ karya Desni Intan Suri silahkan
klik di sini.
Terima kasih telah membaca “ Harta Pusaka Cinta “, untuk ebook, buku,
novel dan karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar